Ramadhan 1441 H

Benarkah Setan Dibelenggu Ketika Bulan Ramadhan? Ini Penjelasan Buya Yahya

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Editor: Nur Nihayati
Ig @buyayahya_albahjah
Buya Yahya sumber foto : Ig @buyayahya_albahjah 

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim).

SERAMBINEWS.COM - Bulan Ramadhan, setan pada dikurung, tidak bisa menggoda manusia.

Ucapan seperti ini sering terdengar ketika bulan Ramadhan.

Timbul pula pertanyaan dari ungkapan tersebut, lalu jika setan dikurung, kenapa masih ada yang berbuat kemaksiatan?

Seperti hadist-hadist yang menjelaskan setan dibelenggu ketika bulan Ramadhan ini.

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim).

“Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Bukhari-Muslim).

Terkait hal di atas, Buya Yahya menjelaskan melalui Channel YouTube ‘Al-Bahjah TV’, video yang diberi judul ‘Makna Setan Terbelenggu di Bulan Ramadan - Buya Yahya Menjawab’.

Video tersebut diposting 11 Mei 2019 berdurasi 3:43 menit.

Pada cuplikan video, Buya menjelaskan dengan rinci terkait setan dibelenggu ketika Ramadhan.

“Memang Nabi menyebutkan, jika bulan Ramadhan setan itu dibelenggu, dalam hal ini ulama menjelaskan setan dibelenggu ini bermacam-macam versi,” ucap Buya pada video.

Viral di Facebook, Rumah Warga Seumirah Nisam Antara Aceh Utara tak Layak Huni, Begini Kondisinya

Kisah Doang, Bocah 10 Tahun yang Berjuang Menghidupi Kakek Neneknya dengan Menjual Sayuran

Selama Puasa Produksi Sampah di Pidie Capai 10 Ton per Hari, Ini Penyebabnya

“Jika setan dibelenggu, lalu mengapa orang masih bermaksiat ?,” tanya Buya.

Lalu Buya menjelaskan, kali ini bukan setan lagi yang menjadi penyebab maksiat.

“Yang menjadi sebab maksiat bulan lagi akibat godaan setan.

Tapi, apa yang telah dilatih setan dari hawa nafsunya.

Yang telah terlatih sebelum Ramadhan, hawa nafsu yang sering melihat yang haram. terlatih hawa nafsunya,” jelas Buya.

“Hawa nafsu jika sudah terlatih dikatakan Akhbas, lebih kejam daripada 70 setan. Jadi karena hawa nafsu,” tambah Buya.

Versi lain, Buya menjelaskan berbagai versi mengenai setan yang dibelenggu ketika Ramadhan.

“Sebagian lagi memaknainya bahwasanya yang disebut setan dibelenggu itu begitu mudahnya jalan kebaikan yang Allah buka untuk hambanya pada bulan Ramadhan.

Sampai seolah-olah setan menganggu saja susah, ini sampai ada tujuh pendapat ini, sampai berapa macam pendapat,” kata Buya.

“Pendapat lain, yang dibelenggu hanya setan-setan yang marit, maradasyaitin, jadi mereka yang kelas-kelas berat saja.

Jadi itu penafsiran-penafsiran tentang itu semuanya. Yang jelas, kita harus percaya karena Nabi pernah menyebutkannya.

Biarpun kita mengambil pendapat yang pertama, yang benar-benar dibelenggu maka ingat di dalam diri kita ada hawa nafsu yang lebih keji daripada setan itu sendiri,” ujar Buya.

Buya juga memberikan gambaran seperti pendapat Imam Ghazali terkait hawa nafsu.

“Malah paling susah kata Imam Ghazali adalah disaat kita berurusan dengan hawa nafsu.

Hawa nafsu ini paling halus, malah hawa nafsu kita mengajak kepada kebaikan tapi dibaliknya ada sesuatu.

Hawa nafsu ngajak ngaji tapi dibalik mengaji ada niat menggoda seseorang di sana,” sebut Buya.

Lanjutnya, Buya memaparkan untuk lebih fokus pada ibadah dalam bulan Ramadhan, bukan pada setannya.

Karena pada bulan Ramadhan, Allah muliakan dengan berbagai hal, maka utamakan berbuat baik, daripada memperdebatkan terkait setan.

“Niatnya ngaji, hawa nafsu, jadi seperti itu yang jelas bulan Ramadhan adalah bulan mulia, bulan yang penuh berkah dan nabi menyebutkan setan-setan dibelenggu.

Artinya dibelenggu secara sesungguhnya atau Allah memudahkan kebaikan, sampai setan susah menggoda. Yang jelas bulan Ramadhan adalah bulan mulia, itu intinya,” jelas Buya.

“Karena riwayat tentang dibelenggunya setan itu untuk menyanjung bulan Ramadhan, jangan ngurus setannya.

Urusi Ramadhannya, lah ini diurusi setan.

Rasulullah menyebutkan keagungan Ramadhan sampai setan-setan dibelenggu.

ini orang sibuk bukan ngurusi Ramadhan agar kita beruntung, malah ngurusi setannya,” tutup Buya pada video berdurasi 3:43 menit itu. (Serambinews.com/Syamsul Azman).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved