Saat Pemudik Nakal Dikarantina di Rumah Angker, Najwa Shihab: Lebih Takut Hantu daripada Virus
Lokasi rumah yang disebut angker itu berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
"Enggak lihat ada penampakan gitu ya Pak?" tanya presenter.
"Ya InsyaAllah enggak. Tiga orang, iya semua pemudik," jawab Heri kemudian.
Heri mengatakan, selama di sana bersama dengan tiga pemudik lainnya, setiap pagi diperintahkan untuk berjemur dan melakukan olahraga ringan.
Meski demikian, rumah angker tersebut kini hanya dihuni oleh Heri, lantaran 2 pemudik lainnya menyerah.
Soal ketersediaan makanan, Heri mengaku tak pernah kekurangan.
"Ya kalau pagi itu jadwalnya harus berjemur, terus loncat-loncat jogging itu, paling itu pokoknya rutin, waktunya salat, salat."
"Alhamdulilah aman, lancar (kebutuhan logistik)," ungkapnya.
Lalu, Heri memberi pesan agar semua pemudik di Sragen khususnya untuk disiplin menerapkan isolasi mandiri.
Pasalnya, ketidaksiplinan bisa merugikan keluarga hingga warga lainnya.
"Kepala seluruh pemudik yang pulang kampung ke Desa Sepat saya mohon ikuti Peraturan Pemerintah."
"Karena apa kalau kita sekali melanggar, risikonya bisa ke keluarga kita, warga sekitar kita dan umumnya Warga Desa Sepat," ucapnya. (TribunWow.com)
• 11 Tanda Seseorang Sudah Sangat Dekat dengan Kematian, Suka Menyendiri hingga Sering Tidur
• Kabar Bahagia, Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Turun, Segini Nominalnya
• Bandel Mudik di Tengah Wabah Corona, 3 Warga di Karantina di Rumah Angker: Ketakutan Diganggu Hantu
• Karyawan Sampoerna Positif Corona, Amankah Rokok Mereka dari Covid-19? Ini Penjelasan Manajemen
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Saat Pemudik Lebih Takut Hantu Dibanding Corona, Najwa Shihab: Pendekatan Kearifan Lokal