Berita Aceh Barat Daya
Baru Dua Tahun Difungsikan, Petani Minta Pemkab Abdya Perbaiki Tanggul Kuta Bak Drien
Jebolnya tanggul pengaman jaringan irigasi, di kawasan Desa Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (30/4/2020) malam
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Jalimin
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jebolnya tanggul pengaman jaringan irigasi, di kawasan Gampong Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis malam (30/4) lalu, sekitar pukul 21.00 WIB, sangat disesali berbagai kalangan.
Pasalnya, jaringan irigasi dambaan puluhan petani itu, tidak bisa difungsikan lagi.
Padahal proyek pembangunan irigasi itu, baru selesai dikerjakan pada penghujung tahun 2018 lalu.
Penyesalan terutama disuarakan para petani di kawasan itu, yang sangat tergantung pada keberadaan jaringan irigasi dimaksud.
"Jika tanggulnya sudah jebol dan rusak parah begini, apa yang bisa kami harapkan lagi. Satu-satunya sumber air puluhan hektar sawah di kawasan ini, hanya dari irugasi itu,"ujar salah seorang petani setempat, Jasman, Senin (4/5/2020) kepada Serambinews.com.
Menurut Jasman, dengan jebol dan rusaknya tanggul jaringan irigasi itu, bukan hanya gagal panen saja yang dihadapi para petani. Namun, pada musim tanam mendatang, petani kawasan ini juga terancam gagal tanam, jika kerusakan jaringan irigasi tersebut, tidak segera ditanggulangi.
“Baru beberapa kali tanam kita nikmati air dari proyek pemerintah, sudah begini cerita. Soal mutu atau kualitas proyek kami tidak mengerti," timpal Muslim petani lain.
Ia berharap agar tanggul tersebut segera diperbaki, dengan mutu yang bagus, dan tidak asal jadi seperti yang terjadi saat ini.
• Korban Banjir Luapan di Trumon Timur & Trumon Tengah Masih Bertahan di Rumah, Belum Mau Dievakuasi
• Dibeli dari Uang Celengan, Karateka Cilik di Lhokseumawe Bagikan 1.000 Masker
• Harga Ikan Tongkol Anjlok di Lhokseumawe, Ini Kata Pedagang
“Kami berharap segera diperbaiki, tapi jangan seperti ini, kalau seperti ini, kami akan was-was, takut jebol lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Sabri saat ditemui diruang kerjanya menyebutkan, jaringan irigasi DI Tangan-Tangan itu, dikerjakan pada tahun 2018 lalu.
Menutnya, paket itu dikerjakan oleh PT IMJ dengan, nomor kontrak 621.1/09/SPPK/DAK/SDA-DPUPR/2018, tanggal kontrak 23 Juli 2018, nilai kontrak Rp 5,39 miliar lebih, yang bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 dengan waktu pelaksanaan 120 hari kalender.
Sabri mengatakan, jaringan irigasi itu dibangun dalam tiga ruas, untuk pertama, dikerjakan sepanjang 3 kilometer lebih, ruas kedua sepanjang 392 meter, dan ruas ketiga di Dusun Purnama sepanjang 1 kilometer lebih.
“Berdasarkan teknis, ketebalan pondasi jaringan irigasi itu 40 centimeter dan lebarnya 50 centimeter. Sementara ketinggian jaringan irigasi 1,19 meter, itu berdasarkan asbuldrawing," katanya.
