Luar Negeri
Badai Pasir Hantam Ibu Kota Niger, Seketika Langit Berubah Jadi Merah
Seketika badai itu mengubah langit menjadi merah tua dan menciptakan pemadangan yang mengesankan sekaligus mengancam orang-orang.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Dalam peristiwa itu, tidak ada laporan kerusakan atau korban yang dilaporkan dari Ibukota Niger, Niamey.
Badai pasir tersebut diperkirakan memicu lonjakan beberapa penyakit, seperti meningitis bakteri.
Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016, angin kencang dapat membawa partikel, termasuk bakteri infeksius yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Artinya badai pasir dapat menimbulkan beberapa wabah penyakit.
Badai pasir sangat umum terjadi di Gurun Sahara, di mana tiupan angin kencang sering membentuk awan besar pasir.
Terutama terjadi di daerah gersang di Afrika Barat selama musim kemarau.
Fenomena ini sering di kenal sebagai "Harmattan," biasanya berlangsung dari bulan Januari hingga April. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Ini Deretan Peristiwa Besar Awal Tahun 2020, dari Bencana Wabah hingga Berita Duka Pesohor Hiburan