Berita Pidie

Emak-emak dari Kembang Tanjong Datangi Kantor BPBD Pidie, Sempat Bawa Anak-Anak, Ini Tuntutannya

Mereka turut membawa anak-anak ke kantor yang menangani masalah bencana tersebut.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Emak-emak dari Gampong Pasi Jeumerang, Kecamatan Kembang Tanjong mendatangi BPBD Pidie, Rabu (6/5/2020). 

Mereka turut membawa anak-anak ke kantor yang menangani masalah bencana tersebut. Saat sampai di BPBD Pidie, hanya dua orang diperbolehkan bertemu pegawai BPBD.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, COM, SIGLI - Belasan emak-emak dari Gampong Pasi Jeumerang, Kecamatan Kembang Tanjong, Rabu (6/5/2020), mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie.

Emak-emak yang datang tersebut meminta BPBD Pidie, untuk meninjau ulang bantuan rumah dari BNPB Pusat.

Bantuan rumah diberikan BNPB setelah kawasan itu diguncang gempa.

Musibah gempa di gampong tersebut terjadi bersamaan gempa di Pidie Jaya pada tanggal 7 Desember 2016.

Pantauan Serambinews.com, Rabu (6/5/2020), emak-emak ini datang ke BPBD Pidie menggunakan pikap.

Mereka turut membawa anak-anak ke kantor yang menangani masalah bencana tersebut.

Saat sampai di BPBD Pidie, hanya dua orang diperbolehkan bertemu pegawai BPBD.

Warga Punge Ujong Banda Aceh Amankan 8 Remaja, 2 Wanita, Serahkan ke Polresta Hingga Dirapid Test

Viral Foto Penumpang Pesawat Tak Patuhi Jarak Sosial, Maskapai Janji Lakukan Penyelidikan

YARA Aceh Timur Laporkan Oknum Kadis atas Dugaan Mesum ke Penyidik PNS Satpol-PP    

"Kami datang kesini untuk meminta BPBD Pidie, agar adil dalam mendata penerima rumah," jelas Ratna Dewi (32) warga Gampong Jeumerang kepada Serambinews. com, Rabu (6/5/2020).

Menurutnya, penerima rumah double dan diberikan kepada warga yang pernah menerima rumah bantuan.

"Terkesan BPBD tembang pilih dalam mendata penerima rumah. Padahal, di gampong kami banyak rumah rusak justru tidak mendapatkan bantuan rumah," sebut Ratna.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pidie, Ir Dewan Ansari, kepada Serambinews.com, Rabu (6/5/2020) menjelaskan, tidak ada double penerima rumah bantuan yang akan dibangun.

Rumah bantuan tersebut diberikan kepada korban gempa yang rumah mereka rusak.

"Rumah korban gempa memang telah sesuai dijatahkan bagi warga rumahnya rusak akibat gempa," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved