Corona Serang Dunia

Perang Kata-kata AS-Cina Makin Memanas

Perang kata-kata antara AS dan Cina semakin memanas dalam pekan ini. Hal itu dipicu oleh klaim Amerika Serikat bahwa virus berasal dari laboratorium

Editor: M Nur Pakar
AFP/CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA
Presiden AS, Donald Trump menggelar konferensi pers tentang perkembangan virus Corona sebelum terbang dari Gedung Putih, Washington, menuju Phoenix, Arixona, Selasa (5/5/2020). 

SERAMBINEW.COM, WASHINGTON - Perang kata-kata antara AS dan Cina semakin memanas dalam pekan ini.

Hal itu dipicu oleh klaim Amerika Serikat bahwa virus berasal dari laboratorium Cina, sebuah teori yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut spekulatif.

Sejak penyakit ini pertama kali muncul di Tiongkok akhir tahun lalu, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah mencapai hampir 3,6 juta orang dan kematian mencapai 252.000 orang.

Tetapi klaim dari Presiden AS Donald Trump dibantah oleh WHO dan ahli epidemiologi serta penasihat pemerintah AS, Anthony Fauci, seperti dilansir AP, Selasa (5/5/2020).

Donald Trump: Intelijen Baru Saja Melapor kepada Saya Bahwa Saya Benar

AS Sebut Cina Jadi  Musuh Besar, Cina Cap ‘Gila’ Menlu Mike Pompeo

Lagi-lagi Tuding China, Donald Trump Mengaku Punya Bukti Covid-19 dari Laboratorium

Tenda dan truk pendingin disiapkan untuk mengevakuasi dan memakamkan para korban virus Corona di Brooklyn, New York City, AS, Selasa (5/5/2020).
Tenda dan truk pendingin disiapkan untuk mengevakuasi dan memakamkan para korban virus Corona di Brooklyn, New York City, AS, Selasa (5/5/2020). (AFP/Angela Weiss)

"Segala sesuatu tentang evolusi berjalan dari waktu ke waktu dan menunjukkan bahwa virus ini berevolusi di alam, kemudian melompat spesies," katanya.

Trump telah mengakui bahwa kematian akan melampaui prediksi sebelumnya sebanyak 60.000 orang, dengan mengatakan: "Kita akan kehilangan 75 ribu, 80 ribu  hingga 100.000 orang."

Korban ekonomi juga bertambah dari dampak pandemi virus Corona.

Spanyol menambah 280.000 orang menjadi pengangguran.

Sedangkan maskapai Virgin Atlantic mengatakan harus memecat satu dari tiga staf.

Pada Senin (4/5/2020), raksasa produksi AS General Electric mengumumkan akan memangkas 10.000 pekerjaan tambahan dari sektor penerbangan saat pandemi tersebut menghancurkan industri.

Kejatuhan ekonomi mendorong Departemen Keuangan AS mengumumkan akan meminjam  3 triliun dolar AS pada periode April-Juni 2020.

Sebagian besar untuk membiayai pengeluaran program penanganan virus corona.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved