Update Corona di Aceh
Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah Siap Uji Swab Covid-19
Menurut Prof Samsul, semua tenaga ahli yang bertugas di lab ini juga sudah tersertifikasi, termasuk standar kemanan lab telah Biosafety Level 2.
Penulis: Jamaluddin | Editor: Jamaluddin
Makanya, tambah Rektor, melalui lab ini Unsyiah ingin terus mengembangkan riset terkait hal tersebut.
• Mahasiswa KKN Unimal Produksi Sabun Cair Lalu Bagikan kepada Masyarakat Untuk Cuci Tangan
• MaTA Minta Pemkab Perjelas Soal Pos Anggaran yang Dialihkan Untuk Covid-19 ke Publik
Rektor mengungkapkan, setelah wabah Covid-19 ini usai, maka lab infeksi ini akan menjadi research sharing dari beberapa fakultas dan prodi di Unsyiah.
Sebab, Rektor ingin agar Unsyiah tidak hanya menghasilkan proses belajar, tapi harus mampu menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Karena itu saya menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Aceh untuk lab ini.
Semoga kolaborasi antara Balitbang Kesehatan Aceh dengan Unsyiah, mampu menjadikan Aceh sebagai rujukan utama pengembangan kesehatan di Indonesia,” harap Rektor.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif, yang hadir dalam cara itu membacakan sambutan tertulis Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT.
Menurutnya, Pemerintah Aceh menyambut baik kehadiran lab ini.
Sebab, penelitian di laboratorium sangat dibutuhkan oleh pasien yang terpapar virus Corona yaitu untuk mengetahui dampak infeksi yang dialaminya.
• BMKG Prediksi Sebagian Aceh Hujan Hingga 16 Ramadhan atau Sabtu Nanti
• Darwati A Gani Kembali Hibahkan Seluruh Gajinya untuk Bantu Warga Terdampak Covid-19, Ini Totalnya
Meskipun saat ini Balitbang Kesehatan Aceh telah memiliki lab yang dilengkapi PCR, namun hal tersebut tidaklah cukup karena pemeriksaan PCR hanya untuk mengetahui jenis dan jumlah virus.
“Sedangkan untuk melihat dampak virus itu membutuhkan sistem uji yang lain, di sinilah penting keberadaan lab infeksi ini, guna mendukung penelitian dan kerja tim medis,” ucapnya.
Hanif berharap, keberadaan lab ini bisa membantu untuk mendapatkan data yang akurat oleh tim medis dalam memahami kondisi seorang pasien.
• Wanita ini Potong Lubang di Tengah Maskernya, Mengklaim Bisa Bernafas Lebih Mudah
• Pasien Positif Asal Pidie Sembuh dari Covid-19, Hampir Sebulan Jalani Perawatan di RSUZA
Sebab data tersebut akan menjadi bahan pertimbangan yang penting bagi tim medis dalam memberikan pengobatan.
Karena itu, ia berharap Unsyiah dapat mengoptimalkan sebaik mungkin keberadaan lab ini untuk pengobatan pasien infeksi di Aceh.
“Dengan demikian, kita dapat menurunkan prevalensi penyakit infeksi di Aceh, sehingga mata rantai penyakit ini bisa diputuskan.
Keberadaan lab ini juga bukan hanya mendukung dari sisi penelitian di fakultas, tapi sangat bermanfaat bagi kerja tim medis,” pungkasnya dr Hanif.
• Emak-emak dari Kembang Tanjong Datangi Kantor BPBD Pidie, Sempat Bawa Anak-Anak, Ini Tuntutannya
• Bocah Lima Tahun Kendarai Sendiri Mobil, Polisi Utah Terkejut
Hadir dalam peresmian ini Kepala Balitbang Kesehatan Aceh, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, para Wakil Rektor dan Dekan di lingkungan Unsyiah, serta Tim Satgas Covid-19 Unsyiah.(*)