HABA ANEUK

Imunisasi di Tengah Pandemi

Semua orang, termasuk anak-anak harus memiliki imunitas tubuh yang kuat agar dapat meminimalisir terjadi penularan.

Editor: IKL
HABA ANEUK/Dinkes Aceh Jaya
Seorang balita sedang diukur tinggi badan oleh petugas Posyandu Mekar di Gampong Teumareum, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, (4/2020). 

BANDA ACEH - Sebuah panggilan muncul di layar gawai. Dari balik sambungan telepon itu, seorang wanita menyampaikan permohonan maaf. Ia meminta agenda imunisasi yang telah dijadwalkan agar dibatalkan, karena belum ada izin suaminya.

Dari Puskesmas Kopelma Darussalam, langkah Nurhafifah (43) terhenti usai menerima panggilan itu. Semua peralatan yang telah dipersiapkan, terpaksa dimasukkan kembali ke dalam lemari ruang kerjanya.

Sedih, kesal, kecewa, tapi semua rasa itu tak mampu diluapkan. Nurhafifah hanya bisa bersabar, berharap suatu saat hati masyarakat paham betapa pentingnya imunisasi untuk anak. “Suaminya tidak kasih izin, alasannya tidak dikasih tahu. Kesal, padahal kami sudah siap-siap mau berangkat,” keluh Nurhafifah, Sabtu (2/5/2020).

Seorang balita sedang diukur tinggi badan oleh petugas Posyandu Mekar di Gampong Teumareum, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, (4/2020).
Seorang balita sedang diukur tinggi badan oleh petugas Posyandu Mekar di Gampong Teumareum, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, (4/2020). (HABA ANEUK/Dinkes Aceh Jaya)

Di tengah merebaknya pandemi virus Corona, pelayanan imunisasi masih tetap berjalan. Nurhafifah harus jemput bola. Turun ke kampung-kampung, menyambangi rumah warga lalu menentukan jadwal kunjungan berikutnya. Untuk layanan imunisasi di Puskesmas hanya setiap Rabu, secara keseluruhan bayi yang diimunisasi tiap pekannya berjumlah enam hingga tujuh orang.

Bagi Nurhafifah menjadi seorang koordinator imunisasi di Puskesmas Kopelma Darus-
salam, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Bukan hanya sebatas profesi dan jabatan, tapi karena panggilan hati demi menjaga tumbuh kembang generasi masa depan.

“Imunisasi tetap jalan. Kita buat jadwal dengan pasien atau misalnya ada orang tua
mungkin punya rasa khawatir, takut membawa anaknya ke puskesmas karena masih bayi. Kita langsung turun ke kampung mengunjungi rumahnya,” kata Nurhafifah.

Sejak Maret 2020 lalu kegiatan imunisasi rutin telah berlangsung di tiga Posyandu yaitu di Desa Kopelma, Rukoh, dan Lamgugob. Hanya tersisa dua desa yaitu Ie Masen, dan Deah Raya.

Di tengah pandemi Covid-19 salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh setiap anak, adalah dengan memberikan mereka imunisasi yang lengkap. Faktor itulah yang mendorong Nurhafifah untuk terus bergerak, meyakinkan setiap orang tua anak bahwa imunisasi wajib didapatkan.

Layanan Posyandu Tak Boleh Berhenti Meski Corona

170 Kader Posyandu Disuluh Untuk Penanganan Stunting di Aceh Barat

Nurhafifah mengakui tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir terhadap kondisi anaknya selama masa virus corona ini. Bahkan, diantara mereka takut membawa bayinya ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Perempuan yang telah sepuluh tahun menjadi koordinator imunisasi tak patah arang.

Demi memudahkan warganya, Nurhafifah menyampaikan kepada setiap orang tua yang memiliki anak atau bayi, agar bisa langsung menghubunginya dan ia siap mendatangi rumah warga tersebut.

“Kita memang sudah sampaikan kepada orang tua, bahwa komunikasi soal imunisasi ini bisa via telepon dan kita akan turun ke rumahnya. Saya maunya selama masa pandemi ini anak-anak tetap harus diimunisasi, sekarang kita sedang menghadapi satu masalah, jangan sampai timbul masalah lain lagi,” ungkapnya.

Setiap kesempatan, Nurhafifah kerap menyampaikan kepada setiap orang yang masih memiliki bayi, agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Cek berat badan anak, tinggi badan, konsumsi makanan sehat, gizi seimbang, jangan keluar rumah dan rajin cuci tangan.

“Kalau anak masih ASI, ya berikan dia ASI eksklusif. Saya berharap anak tetap di rumah saja. Selalu itu saya sampaikan kepada setiap orang yang datang, tolong infokan ke tetangga,” kata Nurhafifah.

Tantangan Berat Nurhafifah

Perjalanan men-adi petugas imunisasi tidak mudah. Sosialisasi yang telah ia gerakkan selama ini, masih banyak warga yang beranggapan negatif.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved