Kisah Pahit ABK Indonesia yang Masih Bertahan, Makan Umpan Ikan hingga Kenangan Lepas Jenazah
Setidaknya lima orang ABK Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629 mulai berani menceritakan pengalaman getir mereka.
Penjelasan akan diminta soal apakah pelarungan sudah sesuai ketentuan ILO (International Labour Organization) atau Organisasi Buruh Internasional, dan tentang perlakuan yang diterima ABK WNI lainnya.
Peristiwa ini disebut Kemlu RI terjadi di Selandia Baru, dan telah ditangani oleh perwakilan Indonesia di Selandia Baru, China, dan Korea Selatan.
Sementara itu KBRI Seoul yang berkoordinasi dengan otoritas setempat telah memulangkan 11 awak kapal pada 24 April. Sebanyak 14 awak kapal lainnya akan dipulangkan pada 8 Mei.
KBRI Seoul juga sedang mengupayakan pemulangan jenazah awak kapal berinisial E yang meninggal di RS Busan karena pneumonia, sedangkan 20 awak kapal lainnya melanjutkan kerja di kapal Long Xin 605 dan Tian Yu 8.
"Sebelumnya, Kemlu bersama Kementerian/Lembaga terkait juga telah memanggil manning agency untuk memastikan pemenuhan hak-hak awak kapal WNI."
"Kemlu juga telah menginformasikan perkembangan kasus dengan pihak keluarga," pungkas bunyi pernyataan tersebut.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)
• 30 Orang Di Tamiang Dites Covid Karena Berinteraksi dengan Pasien Positif, Ini Hasilnya
• Adik Penguasa Qatar Brutal dan Kejam, Istri Telat Dijemput, Penjemput Dibunuh
• Jika Lupa Mandi Junub Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya? Berikut Penjelasan dan Tata Caranya
• Apa Boleh Wanita Hamil Tak Puasa Saat Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan Ustaz Ini
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Kesaksian Getir ABK Indonesia yang Masih Bertahan, Makan Umpan Ikan sampai Kenangan Lepas Jenazah