Breaking News

Mengenang 32 Tahun H Dimurthala

Stadion Lampineung, Antara Dimoerthala, Let Bugeh dan Presiden FIFA Sepp Blatter

Kontribusi terbesar selain membangun Stadion Lampineung, Bang Dimur mampu membawa tim Persiraja menjadi juara perserikatan PSSI tahun 1980.

Penulis: Imran Thayib | Editor: Imran Thayib
For Serambinews.com
Ketua Umum Persiraja, Dimoerthala, H Zainuddin Hamid atau Let Bugeh (tengah), dan mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Minggu (26/12/2004), musibah besar terjadi ketika gempa yang disertai tsunami melanda Provinsi Aceh. 

Musibah itu menelan korban ratusan ribu warga Aceh. Rumah penduduk, bangunan milik pemerintah, dan fasilitas umum hancur akibat dahsyatnya kejadian itu. 

Dan tak terkecuali fasilitas olahraga khususnya stadion milik bonden tidak luput dari kerusakan.

Stadion H Dimoerthala, Lampineung yang berdiri kokoh di ibukota provinsi juga rusak akibat terjangan tsunami.

Sebagaimana diketahui, Stadion Lampineung merupakan jasa besar Ketua Umum Persiraja, H Dimoerthala ketika membangun pada tahun 1982.

Ketika itu, Bang Dimur–sapaan akrab H Dimoerthala–mendapat dukungan dari Pangdam Iskandar Muda saat itu.

Pembangunan stadion berkapasitas 10 ribu penonton tersebut mampu dikerjakan tidak sampai tiga bulan.

Pekerjaan itu dilakukan tanpa henti. Di mana pekerja terus bekerja dalam 24 jam dengan pergantian shift.

Dikebutnya pembangunan itu menyusul kepercayaan PSSI Pusat menunjuk Persiraja sebagai tuan rumah babak 12 besar.

Kala itu, lima klub bersama Persiraja akan bertanding di Stadion Dimurthala.

Enam kontestan yang adu kuat di Lampineung ketika itu tuan rumah Persiraja, Macan kemayoran Persija Jakarta, dan Perseman Manokwari , Papua.

Hari Ini 32 Tahun Lalu, Aceh Kehilangan Sosok H Dimurthala, Totalitas untuk Persiraja

Persiraja Latihan di Singapura, Dimoerthala Jual Tujuh Karung Cengkeh

Sejarah Stadion H Dimurthala Lampineung, Proses Pembuatan Tidak Sampai 3 Bulan

Selepas babak 12 besar itulah Persiraja mulai meninggalkan home-basenya di Stadion Blangpadang.

Akhirnya, untuk mengingat dan mengenang perjuangan dalam menggapai kejayaan Persiraja, publik sepakbola menambalkan stadion itu dengan nama Stadion H Dimoerthala, Lampineung.

Kontribusi terbesar selain membangun Stadion Lampineung, Bang Dimur mampu membawa tim Persiraja menjadi juara perserikatan PSSI tahun 1980.

Dalam pertandingan final di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Bustaman Ibrahim dkk sukses menumbangkan Persipura Jayapura dengan skor telak 3-1.

Perjalanan stadion ‘keramat’ terjadi kala tsunami melanda Provinsi Aceh pada akhir Desember 2004.

Banyaknya fasilitas sepakbola rusak tentu saja mengundang kepedulian dari induk sepakbola dunia, FIFA.

Nah, setelah Bang Dimur yang menjadi sosok sentral ketika membangun Stadion Lampineung tahun 1982.

Kini, tokoh yang banyak berjasa agar Stadion Lampineung kembali dibangun adalah H Zainuddin Hamid.

Let Bugeh-sapaan akrab H Zainuddin Hamid–turun ke lapangan untuk melakukan lobi.

Sebagai tokoh sepakbola dan olahraga di Aceh, Let Bugeh berjuang habis-habisan supaya PSSI, AFC, dan FIFA mau membangun kembali fasilitas sepakbola.

Jujur saja, Let Bugeh bukan saja sebagai tokoh sepakbola di Aceh semata.

Namun, di balik itu, pria kelahiran Bukloh, Aceh Besar itu dikenal paling berpengaruh di level nasional khususnya untuk cabang sepakbola.

Kecuali sebagai Ketua Umum KONI Aceh, pengusaha ini juga menyandang jabatan selaku Ketua Umum Komda dan Pengda PSSI Aceh.

Akhirnya, kerja keras Let Bugeh membuahkan hasil.

Presiden FIFA saat itu, Joseph Sepp Blatter menyetujui pemberian bantuan kepada negara yang terdampak tsunami di Asia khusus Provinsi Aceh.

Kala itu, federasi sepakbola dunia tersebut menggelontorkan puluhan miliar uang untuk pembangunan stadion di Aceh.

Adapau stadion yang dibangun oleh FIFA di Tanah Rencong antara lain Lapangan Blang Paseh Sigli (Pidie), Samalangan (Bireuen), Julok (Aceh Timur), Aceh Jaya, Cot Darat Samatiga (Aceh Barat), Carlos Lhoknga (Aceh Besar), dan Stadion Mini Lambhuk, Banda Aceh.

Kecuali itu, Stadion Lampineung juga menjadi fokus utama pembangunan oleh FIFA.

Kompleks Kejaksaan Gampong Lamlagang, Banda Aceh, Masih Tergenang Banjir, Ini Dugaan Penyebabnya

Tak Buat Rekening, 16.000 Warga Pidie Terima Bantuan Tunai Rp 600 Ribu Melalui Pos

Petugas Covid-19 Razia Masker di Lhokseumawe

“Saat itu, Pak Let Bugeh selalu datang untuk mencegek pekerjaan di stadion. Kadang beliau bisa datang pagi, siang atau sore hari. Bahkan, untuk memastikan pekerjaan, Pak Let juga datang saat malam hari,” ungkap mantan pembantu tim Persiraja, Burhan kepada Serambinews, Sabtu (9/5/2020) malam.

Menurut Burhan, pembangunan Stadion Lampineung ketika itu dilakukan untuk memperbaiki atap tribun barat, dan timur.

Kecuali itu, pembersihan lumpur tsunami dan membangun kembali pagar yang roboh.

Kemudian, perbaikan mes pemain yang tergenang oleh lumpur tsunami.

Lalu, ada pembangunan mushalla dan tempat wudhuk, serta papan skor elektronik.

“Pekerjaan yang paling besar saat itu pergantian rumput dan pembangunan dranaise stadion,” kata Burhan.

Dan ketika itu, FIFA juga membantu pemasangan tiang lampu untuk penerangan Stadion Lampineung. Bahkan, guna mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik, stadion juga dilengkapi oleh genset.

Burhan menyebutkan, pekerjaan di Stadion Dimoertahala dikerjakan mulai akhir 2005 hingga April 2006.

Akhirnya, tepat pada tanggal 4 April 2006, Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter didampingi Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), Mohammed bin Hammam datang mengunjungi Aceh.

Bahkan, didampingi oleh Pj Gubernur Aceh, Mustafa Abubakar, Sepp Blatter datang langsung ke Lampineung yang disambut dengan hangat oleh publik sepakbola Tanah Rencong.(*)

VIDEO - Abrasi Pantai Wisata Suak Ribee di Meulaboh Terus Meluas

VIDEO - Ferdian Paleka Diplonco Napi di Penjara, Ditelanjangi, Dimasukkan ke Tong Sampah

VIDEO - Seorang Warga Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Tangerang, Diduga Akibat Salah Paham

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved