Mengenang Tertembaknya HT Djohan
Usai HT Djohan Ditembak, Warga Berhamburan Ketakutan, Listrik Padam
Seperti diketahui, HT Djohan yang saat kejadian menjabat Ketua DPD Partai Golkar Aceh itu ditembak oleh orang tak dikenal pada 10 Mei 2001.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Seperti diketahui, HT Djohan yang saat kejadian menjabat Ketua DPD Partai Golkar Aceh itu ditembak oleh orang tak dikenal pada 10 Mei 2001.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Peristiwa penembakan mantan wakil gubernur Aceh, HT Djohan oleh orang tak dikenal usai melaksanakan shalat magrib berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman kini sudah berusia 19 tahun.
Ada banyak misteri dan cerita yang terungkap di balik kejadian malam itu.
Seperti diketahui, HT Djohan yang saat kejadian menjabat Ketua DPD Partai Golkar Aceh itu ditembak oleh orang tak dikenal pada 10 Mei 2001.
Tiga peluru bersarang di tubuhnya dan HT Djohan langsung tumbang di tempat.
Tidak diketahui pasti apa motif dari penembakan Wakil Gubernur Aceh periode 1988-1993 tersebut.
• Di Pos Check Point Aceh Utara, Petugas Gabungan Periksa Ribuan Kendaraan
Kejadian itu tidak jauh berselang dengan penembakan Rektor IAIN Ar-Raniry, Prof Safwan Idris.
Semasa hidup, HT Djohan yang merupakan alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961 di Magelang itu, pernah menjabat beberapa jabatan penting di Aceh.
Seperti, Ketua DPRD Provinsi Aceh (1997-1999), Wakil Gubernur Aceh (1987-1992) berpasangan dengan Ibrahim Hasan, dan Ketua DPD Golkar Aceh serta anggota MPR RI Utusan Golongan.
Anak almarhum, T Irwan Djohan kepada Serambinews.com, Minggu (10/5/2020) bercerita bahwa saat kejadian usia anak-anak almarhum masih muda semua atau belum satu pun melewati usia 30 tahun.
Tokoh Aceh kelahiran Desa Tanoh Abee, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar tersebut memiliki istri bernama Hj Cut Ubit dan enam orang anak, yaitu Cut Farizal, Teuku Irwan, Cut Dewi, Cut Ratu, Teuku Iqbal, dan Teuku Radja.
"Saat peristiwa penembakan itu terjadi, anak-anak almarhum masih muda.
Tentu ini adalah hal yang sangat berat dan menyedihkan bagi kami sekeluarga," kata Irwan kepada Serambinews.com.
• Hilang Selama Enam Hari, Ternyata Jasad Keuchik Suak Manang Tergantung Tak Bernyawa di Pohon Sawit
"Tapi, walaupun ini peristiwa menyedihkan, saya melihat ibu saya dan saya sendiri dan kakak serta adik saya yang lain sangat tabah menghadapi peristiwa itu," ungkap dia.