Hikmah Ramadhan
Puasa sebagai Psikoterapi Masa Pandemi Covid-19
“Apabila seseorang tidak mampu menyeimbangkan aspek fisik, psikis, dan sosial akan mengakibatkan munculnya gangguan mental.”
“Apabila seseorang tidak mampu menyeimbangkan aspek fisik, psikis, dan sosial akan mengakibatkan munculnya gangguan mental.”
SERAMBINEWS.COM – Sehat mental merupakan hal penting saat ini bagi setiap orang, apalagi di tengah pandemi covid 19. Menjaga mental agar tetap sehat sangat perlu dilakukan. Di tengah pandemi corona, banyak kita melihat dan mendengar baik di media elektronik maupun media cetak bahwa kesehatan mental seseorang terganggu karena tertekan oleh situasi pandemi.
Sebagian besar masyarakat merasakan kecemasan dengan penyebaran virus tersebut. Semua tidak dapat menghindari bahwa penyebaran virus itu sangat cepat dan tidak diketahui bagaimana sumbernya. Sehingga membuat warga was-was dan khawatir tertular.
Selain itu, berada dalam kondisi ketidakpastian kapan akan berakhir virus corona menjadi kekhawatiran pada setiap orang. Belum lagi terjadinya perubahan perilaku masyarakat dari sebelumnya memiliki mobilitas tinggi seperti pergi bekerja, sekolah, kuliah, rapat serta nongkrong bersama teman-teman atau keluarga.
Namun sekarang harus melakukan semua aktivitas tersebut dari rumah, bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah. Selain itu, beberapa orang harus belajar menggunakan berbagai aplikasi untuk dapat mudah berinteraksi dan berkomunikasi dalam bekerja, belajar, dan sebagainya. Tentu hal ini tidak mudah untuk dilakukan secara tiba-tiba, sehingga sering muncul tekanan psikologis, seperti stres.
Nah, apakah cemas dan takut menghadapi pandemi ini dianggap wajar? Di sini, perlu dipahami bahwa saat situasi mengancam seseorang dan responnya adalah takut atau cemas maka hal itu masih dikatakan normal atau wajar. Karena pada dasarnya otak manusia terprogram untuk menghindari ancaman, termasuk penyakit, sehingga menjadi cemas adalah respons otak untuk membantu tubuh menghindari ancaman penyakit tersebut.
• 39.048 Kasus Corona di Arab Saudi, 246 Angka Kematian
• Saudi Berubah Haluan, Dari Pemimpin Bombardir Yaman, Jadi Pemimpin Bantuan Kemanusiaan ke Yaman
Ketika seseorang merasa cemas, ada upaya dari dirinya untuk mencegah tidak terjadi penularan, misalnya memakai masker, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun, melakukan physical dan social distancing. Artinya, dengan kecemasan yang dialaminya membuat seseorang untuk menjaga pola hidup lebih baik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sedangkan rasa cemas menjadi tidak wajar atau normal adalah saat cemas yang dialaminya menjadi berlebihan, sehingga dapat mengganggu aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-harinya. Cemas yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan dalam pikiran, perasaan dan perilakunya, pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental seseorang.
• VIDEO - Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Masa Panik Untuk Korban Banjir Pidie Jaya
• VIDEO - Tak Terima Ditegur Karena Tak Pakai Masker, Seorang Pria Mengamuk Pukul Petugas
Kesehatan mental merupakan kondisi psikologis di mana individu menyadari kemampuannya, mampu menghadapi stres, dan menyelesaikan dengan cara positif. Mampu bekerja produktif, efisien, dan siap memberikan kontribusi terhadap komunitas apa pun.
Apabila seseorang tidak mampu menyeimbangkan aspek fisik, psikis, dan sosial akan mengakibatkan munculnya gangguan mental.
Gangguan mental yang kerap terjadi pada masa pandemi corona adalah timbulnya gangguan obsesif compulsif, yaitu terjadinya perilaku berulang-ulang, karena adanya pikiran yang tidak masuk akal dan ketakutan. Misalnya, mencuci tangan berkali-kali, meskipun tangannya sudah bersih.
Gangguan psikosomatis yaitu terjadinya penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh. Pikiran memengaruhi tubuh sehingga muncul penyakit, seperti jantung berdebar-debar, sesak nafas, sakit mag, migren dan sebagainya.
Gangguan depresi, gangguan ini menyebabkan seseorang tidak berdaya, kehilangan minat, dan tidak bersemangat dalam beraktivitas karena merasa tertekan.
• Lepas Saat Banjir, Puluhan Pelat Mobil Diamankan di Polsek Baiturrahman, Ini Rincian Nomor Pelatnya
• Cara Memiliki Kurma yang Berkualitas & Simak, Manfaatnya Bagi Kesehatan
Bagi umat Islam, tentunya dengan kehadiran Ramadhan merupakan hal yang ditunggu-tunggu. Sebab setiap amalan akan Allah lipatgandakan. Keberadaan Ramadhan menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, bertaubat, dan meningkatkan ketakwaan pada Allah.
Ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan membuat pikiran manusia menjadi lebih tenang. Meskipun Ramadhan tahun ini terasa berbeda dengan sebelumnya. Di mana kita menyambutnya dengan penuh suka cita. Namun Ramadhan 1441 H yang dijalani tidak sebebas tahun lalu, karena harus psychical dan social distancing.