Berita Kutaraja
BPBD Banda Aceh Gencarkan Penyemprotan Disinfektan dan Salurkan 100 Ribu Masker, Ini Tujuannya
Salah satu yang sudah dilakukan BPBD Banda Aceh adalah penyaluran 100 ribu masker bagi masyarakat Kutaraja.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemko Banda Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat dalam mencegah penyebaran virus corona di Kutaraja.
Berbagai program dilakukan untuk memutus mata rantai virus yang kini sudah menjadi pandemi dunia, sejak pertama kali mencuat di Kota Wuhan Cina pada akhir 2019 lalu.
Salah satu yang sudah dilakukan BPBD Banda Aceh adalah penyaluran 100 ribu masker bagi masyarakat Kutaraja. Penyaluran masker yang dilakukan sejak April 2020 itu melibatkan sejumlah kalangan, seperti kalangan DPRK Banda Aceh.
Kalaksa BPBD Banda Aceh, Drs Muzakir didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Sabri Ssos, kepada Serambinews.com, Kamis (14/5/2020), mengatakan, 100 ribu masker yang dibagikan itu merupakan buatan 300 UMKM yang ada di Banda Aceh.
Pelibatan UMKM dalam pengadaan masker tersebut, jelas Kalaksa BPBD, dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat kecil supaya tidak makin terpuruk dalam pandemi virus corona.
• Seperti Kerasukan Setan, Pria Ini Tikam Istrinya yang Hamil Lalu Lempar Bayinya ke Tebing Curam
• Dua Unit Rumah di Kecamatan Bintang Aceh Tengah Ludes Terbakar
• Hujan Deras Kembali Mengguyur Pidie Jaya, Warga Was-was Sungai Meluap
Muzakir melanjutkan, penyaluran masker itu dilakukan dua tahap dan turut melibatkan kalangan legislatif atau anggota DPRK dalam pembagiannya.
“Selain itu, petugas BPBD juga turun langsung membagikan masker kepada masyarakat, seperti di Simpang Lima, Simpang Dodik, Simpang Punge, dan beberapa titik lainnya,” ujarnya.

Selain masker, beber Muzakir, BPBD Banda Aceh juga menyalurkan 8.500 paket sembako kepada semua desa yang ada di Kutaraja.
Penerima paket sembako tersebut, terangnya, adalah warga kurang mampu yang tidak termasuk dalam daftar penerima PKH, BPNT, dan bantuan sembako Ramadhan.
“Penerima paket sembako ini berdasarkan data dari Dinas Sosial. Mereka adalah warga yang tidak masuk dalam daftar penerima PKH, BPNT, dan bantuan sembako Ramadhan. Paket sembako ini disalurkan sejak 10 April langsung ke desa,” papar Kalaksa.
• Seperti Kerasukan Setan, Pria Ini Tikam Istrinya yang Hamil Lalu Lempar Bayinya ke Tebing Curam
• Tentara Myanmar Tembak Dua Desa Muslim di Kota Kyauktaw, Lima Orang Terluka
• Sempat Viral dan Dianggap Lelucon, Kini Masker Bra Berenda Terjual Laris di Jepang
Disinfeksi
Pada bagian lain, Kalaksa BPBD Banda Aceh, Drs Muzakir mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melaksanakan program disinfeksi atau penyemprotan cairan disinfektan tahap II sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Kegiatan yang sudah dimulai sejak 1 Mei 2020 itu, sebutnya, sudah menjangkau 183 titik di Banda Aceh hingga Kamis (14/5/2020).
“Target kita pada tahap II ini adalah 300 titik dengan prioritas fasilitas umum seperti kantor keucik, kantor camat, masjid, dan meunasah. Sedangkan program penyemprotan disinfektan tahap I sudah dilakukan pada akhir Maret hingga April yang lalu,” urainya.
Terkait dengan telah berlakunya Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh Nomor 24 Tahun 2020 tentang kewajiban warga kota memakai masker selama pandemi Covid-19, Kalaksa BPBD mengajak, semua masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Penggunaan masker ini sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kita semua sebagai upaya bersama dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona,” demikian Kalaksa BPBD Banda Aceh, Drs Muzakir.(*)