Kisah Zainab, 7 Tahun Menanti Kehadiran Buah Hati, Hanya Bertemu 4 Jam Sebelum Meningal Dibantai

Zainab, yang bergegas kembali dari kamar mandi setelah mendengar keributan itu, pingsan ketika melihat penembakan itu.

Editor: Faisal Zamzami

 Pompeo juga menggambarkan upaya perdamaian yang tersendat, yang merencanakan perundingan damai intra-Afghanistan pada 10 Maret, sebagai "peluang penting bagi rakyat Afghanistan untuk membangun front persatuan melawan ancaman terorisme."

Namun, pembicaraan itu belum dimulai.

Pentagon menolak untuk mengomentari niat Presiden Ghani yang memulai kembali operasi ofensif.

Pentagon hanya mengatakan bahwa militer AS akan terus mempertahankan hak untuk membela pasukan keamanan Afghanistan jika mereka diserang oleh Taliban.

Hubungan antara pemerintah di Kabul dan gerakan Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan pada 2001 oleh serangan yang didukung AS dalam menanggapi serangan 11 September, sudah usang.

Dan peristiwa pembantaian pada Selasa akan membuat pemulihan hubungan menjadi lebih sulit.

"Tampaknya tidak ada gunanya melanjutkan keterlibatan Taliban dalam 'pembicaraan damai'," kata Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan, Hamdullah Mohib dalam sebuah kicauan di Twitter.

Bagi Afghanistan, serangan rumah sakit juga berisiko lebih lanjut dan mengganggu layanan kesehatan yang berjuang di tengah tantangan pandemi virus corona.

Lebih dari sepertiga kasus virus corona di Kabul telah terjadi di antara dokter dan staf layanan kesehatan sebagaimana dilaporkan Reuters pada awal Mei.

Tingginya tingkat infeksi di kalangan petugas kesehatan telah memicu peringatan di antara petugas medis dan beberapa dokter dan telah menutup klinik mereka.

Setidaknya 5.226 orang telah terinfeksi oleh virus corona dan 132 orang dinyatakan meninggal berdasarkan keterangan kementerian kesehatan.

Pembantaian di rumah sakit bersalin itu telah mengguncang komunitas medis kecil di Kabul sampai ke intinya.

Perawat dan dokter yang selamat dari serangan rumah sakit mengatakan bahwa mereka syok, dan melanjutkan tugas akan menjadi tantangan emosional di atas ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi.

"Tadi malam saya tidak bisa tidur, karena adegan seram dari serangan itu terus melintas di pikiran saya," kata Masouma Qurbanzada, seorang bidan yang melihat pembunuhan itu.

"Sejak kemarin keluarga saya telah mengatakan kepada saya untuk berhenti bekerja di rumah sakit, tidak ada yang berharga bagi hidup saya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved