Luar Negeri

Palestina Minta Bantuan Cina Tangani Virus Corona

Palestina meminta bantuan dari Pemerintah Cina untuk mencegah penyebaran virus Corona, COVID-19 yang terus meluas saat ini.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MOHAMMED ABED
Para pelajar program Bahasa Inggris memakai masker saat mengikuti ujian akhir di Jalur Gaza, Palestina pada 10 Mei 2020. 

SERAMBINEWS.COM, RAMALLAH - Palestina meminta bantuan dari Pemerintah Cina untuk mencegah penyebaran virus Corona, COVID-19 yang terus meluas saat ini.

Hal itu ditunjukkan dengan tim pakar medis Palestina mengadakan konferensi video dengan rekan-rekan mereka di Kota Wuhan, Cina

Konferensi vidoe digelar di Kementerian Kesehatan Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat pada pada Kamis (14/5/2020).

Ini menjadi pertemuan ketiga antara dokter dan pekerja kesehatan Palestina bersama Tiongkok.

Kegiatan diatur oleh Kantor Republik Rakyat Tiongkok dengan Negara Palestina untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam menangani pandemi COVID-19.

Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila, Kamis (14/5/2020) menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Cina.

Termasuk para ahli medisnya atas upaya berkelanjutan untuk membantu warga Palestina selama krisis ini.

Mantan Pembantu Obama Yakini Trump Dukung Caplok Lagi Lahan Palestina

Anak-anak Palestina Terancam Tak Bisa Sekolah Lagi

Raja Salman: “Palestina Tetap Menjadi  Masalah Utama Orang Arab dan Muslim”

"Terima kasih banyak atas dukungan teknisnya, terutama selama era Corona di mana kita membutuhkan bantuan semacam ini," kata al-Kaila.

"Juga, kami mengucapkan selamat kepada Anda karena telah melakukan pekerjaan dengan baik," katanya.

Dia berharap tidak hanya di tingkat domestik dalam penanggulangan virus dan membangun protokol serta percobaan untuk mendapatkan vaksin, tetapi juga pada penelitian eksperimental.

Ali Abed Rabbo, Kepala Departemen Kedokteran Pencegahan di Kementerian Kesehatan Palestina kepada kantor berita Cina, Xinhua, Kamis (14/5/2020) mengatakan pertemuan tersebut untuk membahas penanganan pandemi dan berfokus pada revisi protokol obat untuk kasus aktif.

Kemudian, pasien tanpa gejala dan bagi mereka yang telah pulih juga. sebagai kemajuan yang dibuat berkaitan dengan langkah-langkah pencegahan.

Pertemuan dua jam berakhir dengan catatan positif dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti rekomendasi dan hasil penelitian eksperimental, serta praktik budaya dan sosial yang telah membantu mengendalikan penyebaran penyakit mematikan itu.

"Kami telah mengatur pertemuan rutin untuk mengeksplorasi semua hal baru, makalah yang diterbitkan, dan pekerjaan sehari-hari yang dilakukan rekan kami di Cina dengan pasien mereka.”

“Kemudia, bagaimana protokol perawatan pasien, bahkan bagaimana menangani pasien dengan hasil PCR positif yang persisten, dan ketika mereka tidak menunjukkan gejala, " kata Abed Rabbo.

Sejak Maret, jumlah kasus yang dikonfirmasi di Palestina telah mencapai 548 orang, dengan empat kematian terkait virus Corona.( *)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved