Berita Politik
Penyerang Novel Berjaket ala Gangster, Tapi Saksi Tak Kenal Wajah Dua Pelaku
Setelah shalat, ia berjalan kaki pulang ke rumahnya. Pada saat itu ia melihat dua orang mencurigakan.
"Ada yang duduk dan ada yang berdiri. Dia duduk di bangku, berbadan gemuk memakai jaket kayak gangster. Yang duduk tidak pakai helm. Yang duduk hanya menunduk. Kayak orang asing, mencurigakan."
SERAMBINEWS.COM - Eko Yulianto, saksi kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan, mengaku tidak bisa mengenali secara pasti apakah terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette merupakan orang dilihatnya di lokasi kejadian.
Pengakuan disampaikan Eko Yulianto, seorang pegawai swasta, dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (14/5/2020).
• Tim Advokasi Sebut 9 Kejanggalan dalam Sidang Novel Baswedan, Desak MA, KY, hingga Ombudsman Awasi
• Imam Masjid Jadi Saksi Sidang Penyerangan Novel, Dengar Jeritan Minta Tolong
• Novel Baswedan Mengaku Sedang Tangani Kasus Suap Basuki Hariman Sebelum Disiram Air Keras
Penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada pada 11 April 2017, sekira pukul 05.00 WIB, di dekat kediaman korban, kawasan Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta.
Eko Yulianto mengaku pada saat itu menunaikan ibadah salat Subuh di Masjid Al-Ihsan. Setelah shalat, ia berjalan kaki pulang ke rumahnya. Pada saat itu ia melihat dua orang mencurigakan.
Satu orang duduk dan satu orang berdiri. Di sebelah mereka ada sepeda motor yang diparkir di belakang mobil berwarna putih milik seorang warga setempat.
• Akibat Corona, Penyebaran Buku Bajakan Semakin Merajalela, Ini Curhat Novelis Boy Candra
• Polisi Gelar Rekonstruksi Penyiraman Air Keras Jumat Dini Hari, Kuasa Hukum Novel Ngaku Tak Tahu
• Rencana Penuhi Panggilan Polisi Hari Ini, Novel Baswedan hanya Akan Menjawab Pertanyaan Penyidik
"Ada yang duduk dan ada yang berdiri. Dia duduk di bangku, berbadan gemuk memakai jaket kayak gangster. Yang duduk tidak pakai helm. Yang duduk hanya menunduk. Kayak orang asing, mencurigakan," kata Eko.
Dia mengaku melihat kedua orang itu sekira dua menit. "Tidak sampai 2 menit saya melihat. Saya buru-buru," ujarnya.
Sesampai di rumah Eko diminta oleh ibunya kembali ke masjid untuk menjemput ayahnya. Pada saat keluar rumah, dia mendapat informasi penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Jaksa penuntut umum (JPU) kemudian menanyakan apakah saksi mengenai dua terdakwa. Melalui layar lebar yang diletakkan di ruang sidang, jaksa memperlihatkan wajah Ronny Bugis dan Rahmat Kadir, dua-duanya anggota Brimob di Mako Kelapa Dua. "Ada atau tidak kemiripan," tanya Jaksa. Saksi mengaku hanya mengenali dua orang itu dari postur tubuh.
• Pelaku Penyiram Novel Baswedan Ditangkap, Ini Penampakan Wajah 2 Tersangka
• Novel Baswedan Ingin Temui Dua Tersangka Penyiraman Air Keras: Itu Dendam Pribadi atau Atasannya?
Namun, tidak mengetahui ciri-cirinya secara pasti. "Sama untuk badan," jawab saksi.
Eko Yulianto merupakan satu-satunya saksi yang melihat dua pelaku penyiraman. Ia mengaku sempat diminta oleh polisi menerangkan wajah pelaku untuk keperluan membuat sketsa wajah.
"Banyak (sketsanya), yang sama persis itu yang pertama kali. Yang pakai pensil. Namun, dia tidak menyimpulkan apakah sketsa wajah itu sama dengan dua terdakwa.
"Kalau yang gemuk dari gestur sama. Pola duduk berbeda yang gendut. Saya tidak menyimpulkan dia pelakunya," tambah Eko.(tribunnetwork/gle)