Cerita Perselisihan Bupati Aceh Tengah dan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan
Perseteruan antara keduanya berawal dari obrolan soal proyek senilai Rp 17 miliar.
Pesan itu disampaikan kembali oleh ajudan ke Bupati Aceh Tengah.
Shabela kemudian mempersilahkan Firdaus masuk melalui pintu depan.
Firdaus yang datang langsung menyalami para kepala dinas yang datang lebih awal.
Lalu ia medekati Bupati Shabela dan langsung memaki dengan menyebut nama binatang dan menghina Shabela.
Shabela terkejut dengan sikap wakilnya.
Apalagi Firdaus bicara dengan nada tinggi di depan kepala dinas yang hadir.
Firdaus kemudian menunjukkan secarik kertas yang ditandatangani oleh Wabup sendiri.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat menjelaskan kronologi pengancaman oleh wakilnya sendiri, Kams (14/5/2020) malam di Pendopo Bupati Aceh Tengah. (KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP)
Kertas itu berisi coretan berupa daftar proyek senilah lebih Rp 17 miliar yang dituding dikerjakan oleh bupati.
Shabela pun emosi dan berusaha mendekati Firdaus yang berdiri di belakang sofa tamu bagian kanan. Hampir terjadi benturan fisik.
"Saya respons dengan berdiri dan langsung datang mendekati, tapi belum lagi tersentuh, Firdaus sudah terhuyung mau terjatuh karena tidak seimbang badan, mungkin karena dia emosi," ujar Shabela kepada Kompas.com, Kamis (14/5/2020) malam.
Firdaus terus mengumpat dan mengancam akan membunuh bupati.
Ia juga beberapa kali mengungkit proyek senilai Rp 17 miliar yang ia sebut dikendalikan oleh Shabela.
Beberapa orang yang ada di rungan langsung berdatangan mengamankan pasangan bupati dan wakil bupati, agar tidak saling baku hantam.
Masalah tak berhenti di situ. Adik kandung Firdaus yang akrab dipanggil Irul, tiba-tiba masuk dan memaki Shabela dengan kata kasar.