Cerita Perselisihan Bupati Aceh Tengah dan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan

Perseteruan antara keduanya berawal dari obrolan soal proyek senilai Rp 17 miliar.

Editor: Amirullah
TribunNewsmaker.com Kolase/ Kompas.com/ Iwan Bahagia SP
Firdaus, Wakil Bupati Aceh Tengah (kiri), Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (kanan) 

Irul juga mengancam akan membunuh Shabela.

Bahkan kakak beradik tersebut mengancam akan membunuh keluarga bupati dan penghuni pendopo.

Shabela yang emosi mengejar dua orang tersebut hingga ke depan pintu.

"Setelah berada di luar, saya melihat ada sekitar lima orang yang seolah bersiap untuk menyerang saya. Tapi saya melihat dari dalam, saya tidak mau keluar ruangan," kata Shabela.

Menurut bupati, Irul masih terus mengomel bahkan menyampaikan ancaman akan membunuh anak laki-laki Shabela yang saat itu ada di luar ruangan.

Teriakan Firdaus dan irul di halaman pendopo menarik perhatian sejumlah warga. Apalagi sejumlah toko di dekat pendopo sudah mulai buka setelah shalat tarawih.

"Jadi karena mereka teriak-teriak di luar, ya jadi perhatian warga. Apa itu tindakan pantas dari seorang wakil bupati?" tanyanya.

Sejumlah aparat kemudian datang ke lokasi untuk meredam situasi panas itu

Saat itu Shabela mendengar ibu, istri, anak serta cucunya yang ada di dalam kamar berteriak histeris karena keributan yang terjadi di ruang tamu.

Mereka takut terjadi hal yang tak diinginkan.

Setelah sejumlah aparat kepolisian datang, ketegangan mereda.

Wabup Firdaus bersama rombongan pergi meninggalkan lokasi.

Shabela selaku Bupati Aceh Tengah berencana memidanakan wakilnya itu pada Jumat (15/5/2020).

Shabela membawa kasus itu ke ranah hukum agar kejadian serupa tidak terulang, dan wakilnya sebagai pejabat negara dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Wakil bupati merasa tak dianggap

()
Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved