Cerita Perselisihan Bupati Aceh Tengah dan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan

Perseteruan antara keduanya berawal dari obrolan soal proyek senilai Rp 17 miliar.

Editor: Amirullah
TribunNewsmaker.com Kolase/ Kompas.com/ Iwan Bahagia SP
Firdaus, Wakil Bupati Aceh Tengah (kiri), Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (kanan) 

Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, saat ditemui Kompas.com dirumahnya, Kamis (14/5/2020) malam.(KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP)

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus menceritakan perseteruan dengan bupati berawal dari informasi proyek senilai kurang lebih Rp 17 miliar yang sudah ditayangkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh Tengah.

Kegiatan itu tayang tanpa sepengetahuan Firdaus sebagai wakil bupati. Padahal seharusnya ada musyawarah antara bupati dan wakil bupati.

Proyek yang disinggung oleh Firdaus merupakan program untuk Dinas Kesehatan Aceh Tengah dan Rumah Sakit Datu Beru Takengon.

“Tetapi ini tidak ada. Saya menganggap saya tidak dihargai, karena ini sudah terjadi selama tiga tahun. Artinya tanpa ada diskusi, secara berturut-turut berjalan seperti itu,” kata Firdaus saat ditemui wartawan, Kamis (15/5/2020) malam.

“Saya mendengar ini dari keponakan. Ketika saya tanya, benar ini sudah tayang? Keponakan saya bilang benar itu (sudah tayang) Pun (paman),” ucapnya.

Ia kemudian datang ke pendopo untuk menanyakan kabar tersebut.

Mengenai nada ancaman pembunuhan terhadap bupati, Firdaus mengaku tidak mengingatnya.

Kalaupun ada, Firdaus mengaku tidak sadar akan keluarnya kata-kata makian serta nada ancaman pembunuhan kepada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dan keluarganya.

“Saya tidak ingat. Karena saya sedang emosional, karena ucapan keluar tidak terkontrol. Karena saya merasa tidak dihargai sejak setelah dilantik,” ucap Firdaus.

Ia mengaku kerap tak libatkan dengan keputusan yang diambil bupati. Salah satunyadalah soal mutasi pejabat dan pegawai.

Tak hanya itu. Sebagai wakil bupati, Firdaus juga mengaku tidak pernah tahu soal pembahasan anggaran yang dikelola pemerintahan selama kurun waktu tiga tahun menjabat.

Sejauh ini, tidak ada pemberitahuan dan tidak ada undangan dalam membahas soal anggaran daerah.

“Ketika ada pertemuan para wakil bupati di Jakarta, saya sering ditanya soal anggaran. Saya tidak paham dan tidak tahu harus menjawab apa, karena saya tidak dilibatkan selama pembahasannya,” tambah Firdaus.

Ingin berakhir damai

()

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (Tengah) saat berada diruang Pendopo Bupati Aceh Tengah.(KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP)

Perseteruan antara Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dengan wakilnya Firdaus mendapat tanggapan dari Ketua DPRK Aceh Tengah Arwin Mega.

Menurut Mega, keributan kedua pemimpin Aceh Tengah seharusnya dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, tidak mencuat ke publik.

Ia juga menyebut kepala daerah seharusnya menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.

"Dinamika dalam pemerintahan itu biasa terjadi, kita harus sikapi dengan bijak dan dewasa. Sudahlah jangan ada lagi pihak pihak yang memperkeruh suasana," kata Arwin Mega, lewat rilis yang dikirimkan kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

"Kita sedang menghadapi persoalan daerah yang sangat serius, di satu sisi kita sedang berjuang melawan bersama sama Covid-19, disisi lain tanah Gayo sedang dilanda banjir bandang yang juga harus terus kita siagakan," tulisnya.

Mega meminta agar perselisihan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Dari lubuk hati yang terdalam, saya sebagai ketua DPRK Aceh Tengah meminta persoalan ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dan mengedepankan adat budaya Gayo," katanya.

Sementara itu Sekretaris DPC PDI-P Aceh, Yunia Shofiasti menyayangkan perselisihan antara Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dengan wakilnya, Firdaus.

Sebagai partai pengusung pasangan ini pada Pilkada 2017 lalu, kita sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi,” ujar Sofi, Jumat (15/5/2020).

Walaupun ini menjadi urusan personal, tambah Sofi, pihaknya akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai penjelasan.

PDI-P ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan Kabupaten Aceh Tengah.

“Kita berharap bupati dan wakil bupati dapat berdamai, rekonsiliasi, demi kemajuan Aceh Tengah sebagaimana yang mereka cita-citakan dalam visi-misi semasa pilkada dan RPJM Aceh Tengah,” pungkas Sofi. (Tribunnewsmaker.com/*)

5 Khasiat Kunyit Untuk Kesehatan, Cegah Kanker, Mengobati Sakit Lambung hingga Diabetes

Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Sri Mulyani: Kalau Nggak Kuat Turun Kelas Aja

10 Ucapan Selamat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Tetap Jaga Silaturahmi Meski tak Bisa Jumpa

Fakta Baru Sidang Pembunuhan Jamaluddin, Hakim Sebut Drama Zuraida Mirip Sinetron Suara Hati Istri

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Cerita Bupati Aceh Tengah Tak Akur dengan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved