Berita Aceh Barat
Korban Hilang di Krueng Woyla Hingga Hari ke-4 belum Ditemukan
Pencarian hari ke empat atas hilangnya Hariadi (36) warga Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Bara hingga, Rabu (13/5/2020) belum...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Jalimin
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pencarian hari ke empat atas hilangnya Hariadi (36) warga Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Bara hingga, Rabu (13/5/2020) belum bisa ditemukan. Hilangnya korban tersebut diduga karena terseret arus sungai saat sampan yang mereka tumpangi terbalik di Krueng Woyla pada Minggu (10/5/2020).
Koordinator Pos Search And Rescue (SAR) Meulaboh, Budi Darwan kepada Serambi, Rabu (13/5/2020) mengatakan, hingga menjelang berbuka puasa korban belum berhasil ditemukan. Sementara upaya masimal terus dilakukan sesuai dengan ketentuan.
“Debit air sudah surut, penyisiran sepanjang sungai hingga ke muara sudah dilakukan, namun korban belum bisa ditemukan,” jelasnya Budi Darmawan.
Tim yang bergerak melakukan penyisiran dengan menggunakan 2 unit rubber boat dari Pos SAR Meulaboh dan 1 unit boat masyarakat.
Pencarian tersebut tersebut selain dari SAR, juga BPBD, Basarnas, TNI, Polri, RAPI, Tagana, Keluarga korban dan masyarakat Seuradeuk.
Sebelumnya, tragedi terbaliknya sampan pada Minggu (10/5/2020) pagi, menyisakan kisah dramatis, dimana pasangan suami istri Sanusi (50) dan Marlinda (40) selamat dalam musibah itu dengan berenang ketepian untuk menyelamatkan diri.
Namun tragisnya, Hariadi yang tenggelam tersebut hingga hari ke empat belum berhasil ditemukan.
Sementara penyisiran pencaharian korban yang hilang tersebut dilakuku sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Woyla dari Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur hingga ke Suak Seumaseh, Kecamatan Arongan Lambalek.
Sementara Camat Woyla Timur, War Johan menyebutkan, dalam suasana banjir memnag sulit ditemukan, karena sisamping sulitnya dilakukan penyelaman karena air sungai keruh.
Disisi lain menurut War Johan, ada warga yang sebelumnya yang hilang terseret arus hingga saat ini belum belum bisa ditemukan, hal kemungkinan saat pertama tenggelam korban bisa jadi masih berada di bawah dasar hingga tertimbun material pasir.
“Ada warga kita sebelumnya yang juga tidak ditemukan hingga saat ini, namun korban yang tenggelam Minggu kemarin kita harapkan bisa ditemukan,” kata War Johan.(*)
• Kenaikan Iuran BPJS, Anggota DPD RI Asal Aceh Fadhil Rahmi Sebut Kebijakan Ini Melukai Hati Rakyat
• Lagi, Haji Uma Bantu Warga, Kali Ini Balita Penderita Kanker Mata Asal Aceh Jaya di Jakarta
• Usman dan Rabumah, Pasangan Lansia Hidup Berdampingan dengan Risiko Banjir