Virus Corona Serang Dunia

Singapura Akhiri Lockdown Parsial 1 Juni, Tempat Ibadah akan Dibuka, Nongkrong Tetap Dilarang

Namun pencabutan tidak menjadikan kehidupan sehari-hari di Singapura akan kembali normal seperti sebelumnya.

Editor: Faisal Zamzami
(KOMPAS.com/ ERICSSEN )
Warga Singapura terlihat mengantri panjang untuk membayar barang-barang belian mereka di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu Siang (08/02/2020) 

SERAMBINEWS.COM, SINGAPURA – Singapura mengumumkan akan mengakhiri lockdown parsial atau circuit breaker pada 1 Juni mendatang.

Namun pencabutan tidak menjadikan kehidupan sehari-hari di Singapura akan kembali normal seperti sebelumnya.

Singapura mengumumkan lockdown parsial atau circuit breaker yang diterapkan sejak 7 April untuk melawan pandemi virus corona, akan resmi berakhir pada 1 Juni dan menuju kehidupan new normal.

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong menyampaikan Selasa malam (19/5/2020) seperti dilansir The Straits Times, Singapura akan memasuki new normal di era wabah virus corona secara hati-hati melalui 3 tahapan.

Mulai 2 Juni, tahap pertama akan dimulai hingga beberapa pekan tergantung pada angka infeksi komunal Covid-19 dan apakah kondisi penyebaran virus di asrama pekerja asing terkontrol dengan baik.

Angka infeksi komunal saat ini stabil di satu digit antara 1 hingga 4 kasus harian.

Gan menyebut angka ini berpotensi kembali naik ketika circuit breaker berakhir.

Pemerintah “negeri Singa” tidak akan segan kembali memberlakukan lockdown parsial jika keadaan memaksa.

Nongkrong tetap dilarang

Warga diperintahkan tetap berdiam di rumah dan hanya keluar rumah memakai masker untuk aktivitas esensial seperti membeli makanan dan berbelanja.

Khususnya untuk lansia diminta agar tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak fisik yang tidak perlu dengan dunia luar.

Kunjung-mengunjungi juga masih dilarang kecuali untuk mengunjungi orang tua atau kakek nenek yang tinggal tidak serumah.

Itupun kunjungan dibatasi hanya sekali sehari dan maksimum 2 orang yang diizinkan bertandang.

Aktivitas seperti nongkrong atau berkumpul sekecil apapun tetap dilarang.

Hanya acara pemberkatan pernikahan, persemayaman jenazah, dan prosesi kuburan yang diizinkan berlangsung dengan jumlah hadirin maksimum 10 orang.

Tempat ibadah akan dibuka tetapi hanya untuk aktivitas beribadah pribadi dihadiri maksimum 5 orang yang hidup serumah.

Perkumpulan sosial menjadi sorotan setelah beredarnya foto di Facebook yang menunjukan belasan warga berkulit putih atau bule dengan berani nongkrong sambil minum bir di daerah Robertson Quay, tepi Sungai Singapura, akhir pekan lalu (16/5/2020).

Warga yang adalah para ekspatriat itu terlihat duduk santai tanpa adanya jarak minimal satu meter antara satu sama lain sambil berbicara tanpa memakai masker.

Foto yang menghebohkan Singapura itu memicu kemarahan netizen yang mempertanyakan mengapa individu-individu itu tidak ditindak sama sekali oleh petugas patroli.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli angkat bicara menegaskan kepolsiian sedang menginvestigasi individu-individu tersebut dan akan menindak mereka sesuai aturan.

Perkumpulan sosial baru akan diizinkan ketika Singapura memasuki tahap kedua.

Itupun harus dilakukan dalam kelompok kecil.

Pada tahap kedua ini tempat-tempat yang masih tidak diizinkan beroperasi pada tahap pertama seperti toko retail di pusat perbelanjaan, gym, pusat rekreasi dapat kembali membuka pintu untuk pengunjung.

Warga yang saat ini masih harus membungkus makanannya pulang akan diizinkan kembali menyantap makanannya di restoran, food court, hawker, dan kafe pada tahap kedua.

Tahap pertama

Tahap pertama akan dimulai pada 2 Juni di mana aktivitas perkantoran dapat kembali berjalan normal.

Karyawan yang diizinkan bekerja di kantor di antaranya dari sektor manufaktur, keuangan, asuransi, informasi teknologi, dan komunikasi.

Total 33 persen akan kembali ke kantor, sedangkan sisanya diwajibkan tetap bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Sejumlah usaha seperti toko buku, reparasi pendingin ruangan (ac), serta toko hewan juga dapat kembali beroperasi.

Untuk sektor pendidikan, sekolah akan kembali dibuka namun hanya murid yang akan menghadapi ujian akhir yang diizinkan secara reguler menghadiri proses belajar-mengajar harian di kelas.

Siswa dari tingkatan lain akan melakukan rotasi tiap minggu antara belajar di rumah secara online dan belajar secara fisik di sekolah.

Aktivitas ekstrakurikuler dilarang pada tahap pertama ini.

Warga Negeri “Merlion” juga diizinkan mengunjungi anggota keluarganya yang tinggal tidak serumah.

Kunjungan dibatasi hanya sehari sekali dengan maksimum 2 anggota keluarga yang bertandang.

Lansia diminta tetap tinggal di rumah agar anak-anaknya yang mengunjungi mereka.

Sementara itu tempat ibadah dibuka hanya untuk aktivitas beribadah pribadi dihadiri maksimum 5 orang yang hidup serumah.

Tahap kedua

Singapura akan berpindah dari tahap pertama ke tahap kedua jika angka infeksi komunal tetap rendah dan kondisi asrama pekerja asing terkontrol baik.

Diperkirakan butuh beberapa minggu untuk memasuki tahap kedua.

Pada tahap ini hampir seluruh aktivitas ekonomi dan kehidupan bermasyarakat pulih seperti sedia kala.

Warga dapat kembali menyantap makanannya di restoran, kafe, food court, atau hawker.

Pusat perbelanjaan juga akan diizinkan membuka kembali bisnisnya.

Gym, stadium, dan pusat rekreasi juga akan diperbolehkan membuka pintu menyambut warga yang ingin berolahraga dan berelaksasi.

Berkumpul atau nongkrong dapat dilakukan dalam kelompok kecil.

Tahap kedua diprediksi akan berlangsung selama beberapa bulan.

Tahap ketiga

New normal akan dilanjutkan sampai tahap ketiga.

Singapura tetap akan berada pada tahap ini hingga vaksin Covid-19 ditemukan.

Pada tahap ini pertemuan bisnis, aktivitas beribadah, acara budaya, dan perkumpulan lainnya dapat kembali dijalankan.

Tentunya jumlah warga yang menghadiri acara tetap akan dibatasi untuk mencegah munculnya kembali klaster Covid-19.

Bioskop dan kelab malam akan diizinkan untuk beroperasi kembali.

Sepanjang tiga tahap ini, warga harus tetap memakai masker setiap kali keluar rumah.

Resep Stik Bawang untuk Kue Lebaran, Caranya Mudah dan Cepat

Kisah 9 Anggota TNI Memasak Setiap Hari untuk Warga Miskin

Badai Berkecamuk di Aceh Singkil, Pondok di Pantai Cemara Indah Rusak Digerus Ombak

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Walau Cabut Lockdown Parsial, Singapura Tetap Larang Nongkrong ", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved