Idul Fitri 1441 H

Kumpulan Video Suasana Shalat Idul Fitri 1441 H di Aceh, dari Banda Aceh, Bireuen, Hingga Singkil

Hari Raya Idul Fitri tahun ini dirayakan dalam suasana yang berbeda, karena di bawah bayang-bayang ancaman pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
Suasana Shalat Idul Fitri 1441 H, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu 24 Mei 2020. Ini merupakan Shalat Idul Fitri bersejarah karena berlangsung di bawah bayang-bayang ancaman wabah coronavirus jenis baru. 

Prosesi Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, berlangsung singkat.

Dimulai sekitar pukul 7.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 8.30 WIB.

Aceh Terendah Kasus Corona, Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Nilai Masyarakat Aceh Patuh 

Ini Daftar Sanksi PNS yang Nekat Mudik, Penundaan Kenaikan Gaji hingga Copot Jabatan

Zona Hijau

Dibolehkannya pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1441 di masjid-masjid di Aceh, tak lepas dari status Provinsi Aceh yang masuk dalam zona hijau Covid-19.

Juru Bicara COVID-19 Achmad Yurianto, bahkan memberikan apreasia terhadap penanganan penyebaran Covid-19 di Aceh.

Yurianto pun meminta daerah lain meniru jejak Aceh dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Pujian dan apresiasi untuk Aceh disampaikan Juru Bicara COVID-19 Achmad Yurianto, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (24/5/2020).

Ia mengatakan, penyelesaian masalah COVID-19 di Aceh adalah adanya masyarakat yang patuh dengan anjuran pemerintah dan melaksanakannya dengan baik.

“Kunci penyelesaian masalah (COVID-19) ini ada di masyarakat. Pemerintah hanya membuat pedoman, ketentuan, anjuran dan ini tidak akan ada hasilnya kalau masyarakat tidak patuh. Kalau masyarakatnya patuh pasti akan bagus. Aceh adalah salah satu provinsi yang luar biasa masyarakatnya patuh,” kata Yuri.

Yuri juga menyoroti peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh yang lain menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga dapat menerapkan apa yang menjadi langkah upaya pencegahan penularan virus corona jenis baru itu.

“Pasti ini peran dari tokoh masyarakat, bukan hanya dari peran pemerintah. Tapi tokoh masyarakat memegang peran kunci. Karena saya paham betul masyarakat Aceh itu masyarakat yang masih sangat patuh kepada tokoh-tokoh masyarakat," demikian Yuri dan ia memyampaikan terima kasih atas peran tokoh masyarakat Aceh tersebut.

"Karena itu saya sangat berterima kasih kepada para tokoh masyarakat yang ada di sana, karena apa yang telah dilakukan buktinya ya ini, kasus terkendali, penambahan kasus dapat dikatakan tidak ada,” kata Yuri.

Kendati demikian, Yuri juga menuturkan bahwa tantangan terbesar yang harus dihadapi Aceh adalah bagaimana upaya mempertahankan keberhasilan dalam melandaikan kurva dan menaklukan COVID-19.

Sebab hingga saat ini masih ada potensi keluar-masuknya warga, baik dari maupun menuju Aceh.

“Yang menjadi tantangan adalah, bagaimana mempertahankannya. Karena pasti mobilitas orang itu tidak bisa di Aceh saja. Suatu saat pasti datang juga saudara lain dari luar Aceh,” jelas Yuri.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved