Amien Rais Komentari soal New Normal, Sebut Salah Arah dan Bisa Mengelabui

Menurutnya, terjadi kesalahpahaman mengenai istilah new normal atau normal baru yang sebenarnya dengan apa yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/10/2018). Amien Rais mendatangi KPK untuk meminta KPK tak tebang pilih dalam menindak dan menuntaskan sejumlah perkara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Saya itu bingung, masing-masing punya kebijakan, terus terang bingung," aku Rudy, Senin (18/5/2020).

Menurut Rudy, negara semestinya menyelamatkan dan menjaga bonus demografi yang dimiliki.

"Sebetulnya target negara mestinya menyelamatkan bonus demografi yang 45 tahun ke bawah, itu harus dijaga betul," kata dia.

"Di luar negeri yang dijaga yang ini, makanya ketika saya membuat KLB yang diselamatkan dulu, ya, anak-anak sekolah, setelah itu WFH menjadi urutan kedua," imbuhnya membeberkan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak ingin gegabah memperbolehkan anak-anak kembali belajar di sekolah, apalagi pandemi Corona belum kelar.

"Anak-anak nanti belajar di rumah masih akan kita perpanjang, kita pertimbangkan itu," ujar Rudy.

"Saya tidak mau anak-anak masuk, tinggal ambil rapot kenaikan kelas terus kena virus, jadi mubazir yang saya lakukan beberapa bulan ini," tambahnya.

Rudy juga khawatir penerapan the new normal kurang optimal menekan dan memutus mata penularan Covid-19.

Apalagi, masyarakat berumur 45 tahun ke bawah diizinkan untuk beraktivitas maupun bekerja di luar rumah.

"Kasihan betul, masyarakat umur 45 tahun bergerak di lapangan dan kena semua, habis kita," kata Rudy.

"Misal, sudah berkeluarga boleh kegiatan, dia tertular terus anaknya dan istrinya kena juga bagaimana," papar dia.

"Kalau 45 tahun ke bawah diselamatkan, 50 tahun ke atas meninggal, mereka yang meneruskan," imbuhnya.

Menurut Rudy, the new normal belum saatnya diterapkan di Kota Solo apalagi ada penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kecenderungan di Kota Solo beberapa hari memang sudah tidak ada penamnahan, tetapi kini ada tambahan dari Joyotakan, kakeknya terpapar, kini 2 orang cucunya," ujar dia.

"Selesaikan pandemi ini dulu, kita fokus dulu Covid-19, itu selesaikan kalau perkembangan trennya menurun barulah the new normal dijalankan boleh," tandasnya.  (*)

Aurel Akui WA Belum Dibalas dan Minta Waktu Bertemu KD, Krisdayanti: Pintu Rumah selalu Terbuka

Abu Bakar Baasyir Bakal Bebas dari Penjara 7 Bulan Lagi, Kuasa Hukum: Mudah-mudahan Januari 2021

Ditahan di Nusakambangan, Habib Bahar Ungkap Kondisinya dan Kronologi Kepalanya Digunduli

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Komentari soal New Normal, Amien Rais: Jangan Dipakai Lagi, Ini Bisa Ngelabuhi Kita Sendiri, 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved