Berita Aceh Barat Daya
Setelah Pantang Melaut Selama Tiga Hari, Nelayan Abdya Mulai Beraktivitas Selasa Malam Ini
Masyarakat nelayan sangat menghormati ketentuan atau larangan tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut pada hari tertentu sebagaimana...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Masyarakat nelayan sangat menghormati ketentuan atau larangan tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut pada hari tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi panglima laot.
Memasuki hari raya Idul Fitri 1441 H tahun ini,misalnya, para nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dilarang turun ke laut selama tiga hari, sejak Sabtu (23/5/2020).
Larangan tidak beraktivitas ketika memasuki raya dimaksudkan untuk memperoleh keberkatan rezeki di laut.
Ketentuan tersebut sudah berlaku sejak lama, hingga sekarang tetap dilaksanakan secara konsisten oleh masyarakat nelayan setempat.
"Seperti apa pun susahnya kehidupan nelayan, mereka tak turun ke laut selama tiga hari Idul Fitri," kata Panglima Laot Kabupaten Abdya, Hasanuddin kepada Serambinews.com, Senin (25/5/2020).
Kalau memasuki Idul Adha, tambahnya, larangan atau pantang turun ke laut lebih lama, yaitu sampai tujuh hari. Namun, jika telah memasuki hari keenam Idul Adha, kalau ada nelayan melakukan aktivitas menangkap ikan tidak masalah.
Memasuki Idul Fitri 1441 H/2020 H, nelayan di Kabupaten Abdya, melaksanakan larangan tidak turun ke laut sejak Sabtu (23/5/2020) malam lalu.
• Amalan-amalan Sunah di Bulan Syawal: Berpuasa, Ganti Iktikaf, Hingga Menggelar Pernikahan
• Cekcok Soal Harta, Suami Lempar Ular Kobra ke Istri yang Sedang Tidur
"Jadi setelah tiga hari tak beraktivitas, para nelayan akan turun kembali ke laut pada Selasa (26/5/2020) malam," kata Hasanuddin.
Kalau pun ada nelayan tidak turun karena masih merayakan Idul Fitri ke rumah-rumah anggota keluarga.
Panglima Laot Kabupaten Abdya itu memperkirakan krisis persediaan ikan basah di pasaran mulai teratasi pada hari keempat Idul Fitri atau hari Rabu (27/5/2020), besok, setelah nelayan mulai beraktivitas Selasa malam.
Sebagai catatan, stok ikan basah tidak tersedia di pasaran Abdya selama Idul Fitri. Kalau pun ada sangat terbatas, yaitu stok ikan hasil tanggapan akhir Ramadhan yang telah didinginkan.
Panglima Laot Kabupaten Abdya, Hasanuddin mengatakan, para nelayan sangat dimungkinkan beraktivas di laut karena peristiwa angin kencang yang memicu gelombang besar atau gelombang pasang yang terjadi selama pekan terakhir Ramadhan, mulai reda memasuki Idul Fitri, ini.
"Kalau menurut ilmu perbintangan, sekarang ini dikatakan kena lima, ombak besar mulai reda. Sebab, hujan turun bisa menahan angin sehingga tak terjadi ombak besar," kata Hasanuddin.