Penyair LK Ara

Penyair LK  Ara Dihadang "Kembang Corona" Lalu Pelihara Lele dan Tanam Jahe

Sudah tiga bulan, penyair LK Ara berada di Tanah Gayo, kampung halamannya. Tinggal di Kampung Kala Nareh, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah....

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Penyair LK Ara. 

 

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

 

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Sudah tiga bulan, penyair LK Ara berada di Tanah Gayo, kampung halamannya. Tinggal di Kampung Kala Nareh, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. Kampung yang diapit dua gunung, Burni Bius dan Burni Mesir.

"Saya memelihara  ikan lele dan menanam jahe," kata penyair yang lahir pada 12 November 1937 ini.

Kolam lele dibuat di belakang rumahnya. Ia menabur 2000 ekor lele dan sebentar lagi panen.

Tentu saja ikan lele itu tidak  dimakan sendiri. Ia akan menjualnya ke ke pasar. Begitu juga tanaman jahe, tidak lama lagi panen. Itu juga dijual ke pasar. "Air jahe bagus untuk mengusir hawa dingin Tanah Gayo. Suhu udara sekarang 17 derajat celsius," LK Ara mengabarkan.

Awalnya, LK Ara pulang kampung untuk merampungkan rencana pembangunan Rumah Didong. Tapi kemudian datang Corona, virus dari Wuhan China. Untuk membatasi penyebaran virus, pemerintah melakukan pembatasan. LK Ara terpaksa menunda pembangunan Rumah Didong, dan memilih beternak ikan lele dan menanam jahe.

"Kalau keadaan sudah membaik, saya akan lanjutkan pembangunan Rumah Didong. Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi sudah bersedia melakukan peletakan batu pertama," kata LK Ara.

Rumah Didong itu dibangun di Komplek Taman Budaya Bener Meriah di Redelong.

Rumah Didong yang digagas LK Ara akan diisi dengan karya-karya para penyair didong dengan segala atributnya. Untuk mewujudkan ide ini, LK Ara bahkan membuka dompet donasi dan  mengumpulkan lebih dari 200 juta.

Klaim Miliki Lembah Sungai Galwan, 10.000 Tentara China Terobos Wilayah India dan Bangun Pertahanan

Aceh Zona Hijau Covid-19, Masyarakat Sudah Bisa Beraktivitas Seperti Biasa, Ini Tanggapan IDI

Beberapa data ceh sudah ia kumpulkan. Antara lain Lakkiki, M  Des, Sali Gobal, menyusul nanti Ceh Sahak, Daman, Arita dan lain-lain

Rumah Didong itu,ia rencanakan mengadakan pertunjukkan setiap malam Minggu.

Sebagai penyair, LK Ara tentu tidak diam menyikapi "serangan tak berwujud" bernama  Corona. Ia menulis puisi yang dipublikasi di berbagai grup WhatsApp.

LK Ara menyebut corona sebagai bunga. Ini petikan puisinya :

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved