Kupi Beungoh
Stay At Home Selesai, Adakah Jaminan Corona Juga Selesai?
Bahkan ada yang sudah mulai marah-marah kepada pemerintah, dengan harapan aturan-aturan stay at home segera berakhir.
Oleh Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag*)
SETIAP kita sedang menikmati masa-masa stay at home untuk memutuskan mata rantai virus corona.
Sebagian dari kita mungkin sudah lelah, bosan, dan jenuh untuk tetap di rumah.
Ini karena tidak ada kejelasan sampai kapan kita harus stay at home (tetap di rumah).
Bahkan ada yang sudah mulai marah-marah kepada pemerintah, dengan harapan aturan-aturan stay at home segera berakhir.
Karena stay at home, membatasi aktifitas setiap orang terutama untuk mencari nafkah, sekolah, jalan-jalan, bekerja, beribadah, dan berbagai kegiatan mu’amalah lainnya.
Masyarakat ingin cepat-cepat bisa keluar rumah untuk beraktifitas seperti biasa.
Perlu kita ingat bersama, selesainya masa stay at home, tidak berarti selesailah masa corona.
Kenapa demikian?
Alasan pertama, karena tidak ada yang bisa memastikan bahwa corona akan berlalu pada waktu tertentu.
Karenanya tidak ada jaminan, ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan berakhirnya masa stay at home, maka virus corona ini sudah pergi atau sudah tidak ada lagi.
Kedua, vaksin atau obat untuk mengobati orang yang terpaparnya dari virus corona belum ditemukan.
Ketiga, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka stay at home atau gagalnya social distancing, baik disebabkan oleh peraturan pemerintah yang tidak konsisten alias plin plan, maupun karena sikap bandel alias tidak patuhnya masyarakat.
Seperti yang terbaru, peraturan pemerintah tentang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun di sisi lain dirusak sendiri oleh pemerintah dengan membuka bandara untuk penerbangan dalam dan luar negeri.
Kebijakan ini mendapat sorotan tajam, karena jumlah kasus corona di Indonesia sudah sangat banyak.