Berita Luar Negeri
Ratusan Rumah Muslim Rohingya Dibakar, Pasukan Myanmar Tembaki Warga yang Coba Padamkan Api
Daerah tersebut diketahui menjadi salah satu pusat konflik bersenjata antara militer pemerintah dan tentara Arakan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
"Sekarang, tidak ada yang berani pergi ke tempat itu lagi," timbalnya.
Anggota parlemen negara bagian Chin, Salai Myo Htike, mengatakan penyebab kebakaran di desa itu tidak diketahui penyebab pastinya.
"Sulit untuk mengatakan berapa banyak dari sekitar 100 rumah yang terbakar, tetapi saya tidak dapat mengatakan sumber api itu.
Kami tidak tahu apakah itu disebabkan oleh kelompok bersenjata atau kebakaran hutan," sambungnya.
Juru bicara Pemerintah negara bagian Chin, Soe Htet tidak dapat dimintai keterangan.
Hampir 700 orang tinggal di Desa Meelatwa, yang terletak di tepi timur Sungai Kaladan di seberang Kota Paletwa.
• Dua Bocah Rohingya Meninggal dalam Ledakan Ranjau Darat di Rakhine, Arsu: Tentara Myanmar Diam Saja
Salai Tay Ya, direktur HAM negara bagian Chin, mengatakan bahwa membakar desa yang ditinggalkan itu adalah pelanggaran hak asasi manusia.
"Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang sangat mengerikan, tidak peduli siapa pelaku pembakarannya," katanya.
“Penduduk desa memiliki rencana untuk bermukim kembali di bekas rumah mereka. Sekarang mereka telah kehilangan semuanya. ” sambungnya.
• Disdik Nagan Raya Wacanakan Sekolah Tatap Muka 2 Juni, Begini Penjelasan Kadisdik Aceh
Juru bicara pasukan AA, Khine Thukha menyalahkan pembakaran terhadap pasukan Myanmar yang turun dari gunung di dekatnya.
Kemudian memasuki Desa Meelatwa dan membakar rumah-rumah warga.
"Beberapa penduduk desa pergi ke sana untuk memadamkan api, tetapi pasukan pemerintah melepaskan tembakan peringatan untuk menakuti mereka," katanya.
"Rumah-rumah telah terbakar habis," pungkasnya.
• Tentara Myanmar Tembak Dua Desa Muslim di Kota Kyauktaw, Lima Orang Terluka
Radio Free Asia tidak dapat menghubungi juru bicara militer Myanmar, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun untuk memberikan komentar.
Aksi pembakaran desa juga pernah terjadi pada pertengahan Mei 2020.