Berita Aceh Timur

Jalan Rusak Parah di Simpang Jernih, Aceh Timur, Kendaraan Roda Dua hingga Truk Terjebak Lumpur

Jalan rusak berupa lumpur yang dalam dan sangat sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Warga berinisiatif menyusun batang kayu bulat di atas lumpur

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Foto: kiriman Burhanuddin.
Warga menggunakan sepeda motor dan roda empat terpacak di jalan rusak dan berlumpur saat menuju Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. 

Guna memperbaiki dan merawat jalan tersebut atau mengusulkannya ke pemerintah Provinsi Aceh.

Jalan rusak parah ini berdampak terhadap pendapatan perekonomian masyarakat.

Serta membuat harga kebutuhan pokok di daerah itu mahal.

Apalagi di tengah wabah virus corona seperti saat ini.

Ini Penyebab Badan Jalan Putus di Desa Blang Cut, Peusangan Selatan

Selain itu, harga jual komoditi pertanian dibeli harga murah karena sulitnya akses jalan.

"Sangat menyedihkan nasib kami. Karena itu, kami sangat mengharapkan perhatian pemerintah membangun jalan untuk warga Simpang Jernih," harap Burhan.

Masyarakat juga mengharapkan anggota DPRA asal Aceh Timur, peduli dan memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah pedalaman tersebut.

"Kami mengharapkan DPRA membantu memperjuangkan aspirasi kami masyarakat Simpang Jernih, untuk memperbaiki jalan," harap Burhan mewakili masyarakat daerah itu.

Burhan menjelaskan, mau tak mau warga Simpang Jernih ke luar masuk ke Aceh Tamiang menempuh jarak sekitar 100 km atau 2 jam perjalanan ke jalan nasional.

Karena dari Simpang Jernih ke Aceh Timur sendiri, belum terbangun jalan memadai.

Padahal dari Simpang Jernih dekat dengan Kecamatan Peunaron dan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Tapi akses jalan perlu dibenahi dan perlu dibangun jembatan dari Desa Simpang Jernih ke Desa Pante Kera.

Serta satu lagi perlu perbaikan jembatan yang sudah dibangun dari Pante Kera ke Dusun Pulo Munte, Desa Ranto Panjang Bedari, seterusnya perlu perbaikan jalan yang tembus ke Birem Bayeun atau Peunaron.

Berita Hoax Virus Corona Picu Kepanikan, Rekaman Video Lama Seolah-olah Baru

"Jaraknya hanya 17 Km, karena itu besar harapan masyarakat jalan dari Simpang Jernih ke Birem Bayeun atau Peunaron, Aceh Timur, ini bisa dibangun memadai. Karena jika dibandingkan melalui jalan Aceh Tamiang, jika warga Simpang Jernih ingin ke Idi, ibukota Aceh Timur, maka harus menempuh jarak sekitar 150 Km," ungkap Burhan.

Sebelum meugang Idul Fitri 1441 Hijriyah kemarin atau tepat 21 Mei Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh Timur, juga mengadakan operasi pasar atau menjual bahan pangan murah yang disubsidi pemerintah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved