Berita Luar Negeri
Tak Ingin Taiwan Merdeka, China Siapkan Opsi Serangan Militer
Undang-undang Tahun 2005 memberi negara itu dasar hukum untuk mengambil tindakan militer terhadap Taiwan jika negara itu memisahkan diri.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Beijing mengatakan Taiwan adalah bagian dari Provinsi China, dan telah mencela dukungan administrasi Trump untuk wilayah itu.
Li Zhanshu, pemimpin ketiga paling senior Partai Komunis yang berkuasa di China dan ketua parlemen China, mengatakan pada acara yang sama bahwa cara-cara non-damai adalah pilihan terakhir.
"Selama ada sedikit peluang resolusi damai, kami akan melakukan upaya seratus kali," kata Li.
• Parlemen China Sahkan Undang-undang Keamanan Baru untuk Hong Kong, Picu Protes hingga Anti-China
• Saling Pamer Kekuatan, China & AS Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III
• Rindu Kemeriahan Suasana Kelas, Postingan Video Sebelum Pandemi Covid-19 Menyita Perhatian Warganet
Namun, ia menambahkan:
“Kami memperingatkan pasukan pro-kemerdekaan dan separatis Taiwan dengan tegas, jalan kemerdekaan Taiwan mengarah pada jalan buntu; setiap yang bertentangan dengan undang-undang ini akan dihukum berat ”.
Taiwan tidak menunjukkan minat untuk tunduk dan patuh ke China yang otokratis.
Mereka mengecam latihan militer berulang China di dekat pulau itu dan menolak tawaran China untuk model "satu negara, dua sistem" dengan tingkat otonomi yang tinggi.
Tsai dan Partai Progresif Demokratiknya memenangkan pemilihan presiden dan parlemen secara telak pada bulan Januari, berjanji untuk melawan Beijing.
China sangat curiga terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang dituduh sebagai kelompok separatis yang menyatakan kemerdekaan resmi.
Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China sebagai nama resminya.
• Mati-matian Tolak UU Keamanan Nasional Buatan China, Inilah Ketakutan Warga Hong Kong
• Klaim Miliki Lembah Sungai Galwan, 10.000 Tentara China Terobos Wilayah India dan Bangun Pertahanan
• Lagi, ABK Indonesia Meninggal di Kapal China
Suasana di Taiwan terhadap China semakin memburuk sejak parlemen China meloloskan undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong yang diperintah China pada Kamis (28/5/2020). (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
