Berita Abdya
Badan Jalan Menuju Pasar Modern Abdya Jadi Tempat Buang Sampah, Pasar Sudah Tiga Tahun Telantar
Badan jalan menuju lokasi pasar di kawasan Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, itu pun menjadi tempat buang sampah.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Kondisi fisik Pasar Modern Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), benar-benar sangat memprihatinkan, setelah terlantar selama tiga tahun terakhir.
Badan jalan menuju lokasi pasar di kawasan Desa Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, itu pun menjadi tempat buang sampah.
Fakta sangat memprihatinkan itu hasil pantauan Serambinews.com, Minggu (31/5/2020).
Tumpukan sampah tampak menggunung di atas permukaan badan menuju lokasi pasar sepanjang sekitar 300 meter.
Bukan tenaga kebersihan di Abdya yang sengaja membuang sampah di lokasi.
Namun, dari jenis sampah yang menumpuk di lokasi diduga sampah dibuang di lokasi merupakan milik pedagang musimam pada bulan Ramadhan lalu.
• Terkait Musgamsus Gampong Pisang, Ini Penjelasan Camat Labuhanhaji
• Surat Edaran Menteri Agama, Ini Ketentuan Akad Nikah dan Ketentuan Umum di Rumah Ibadah
• Belasan Putra Aceh Jaya Diterima Menjadi Prajurit TNI AD
Dugaan ini berdasarkan jenis sampah yang terlihat di lokasi sebagian besar merupakan ampas tebu yang digiling dengan mesin dan sisa kelapa muda, dan sebagian kecil sisa dagangan lainnya.
Permukaan badan jalan dari dan ke lokasi pembangunan Pasar Modern Abdya dari Jalan Cot Seutui Gampong Keude Siblah memang masih tanah timbunan yang sudah diratakan.
Setelah proyek pembangunan pasar terhenti awal 2017 lalu hingga Mei 2020, lintasan tersebut ditumbuhi rumput.
Karena tidak terurus, kemudian menjadi pelintasan ternak kerbau dan sapi.
Lantaran jarang dipakai sebagai pelintasan warga, diduga mendorong pihak tertentu menjadikan badan jalan dari dan ke lokasi Pasar Modern itu sebagai tempat yang aman untuk buang sampah.
Beberapa warga mengharapkan tindakan membuah sampah di atas badan jalan menuju pasar, juga merupakan kawasan persawahan Cot Seutui itu perlu segera dilarang karena bisa mencemarkan lingkungan.
Sebagai catatan, Pasar Modern digadang-gadang sebagai magnet perdangan di Abdya itu dibangun sejak Maret 2016. Anggaran terserap Rp 58,68 miliar sumber dana Otonomi Khusus (Otsus).