Heboh Aplikasi Kitab Suci Aceh

Aplikasi ‘Kitab Suci Aceh’ Menghilang di PlayStore, Haji Uma Minta Klarifikasi dari Google Indonesia

H. Sudirman alias Haji Uma adalah salah satu perwakilan masyarakat Aceh yang menyampaikan protes secara resmi kepada raksasa internet Google.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM
Haji Uma tampil di halaman utama Serambi Indonesia edisi Minggu (28/4/2019). 

Di akhir surat, Haji Uma juga berharap ada tindak lanjut pengkajian dan upaya identifikasi unsur pelanggaran muatan oleh pengembang aplikasi serta kemungkinan sanksi yang patut sesuai aturan mekanisme dan prosedur yang berlaku di google.

Muhammad Daud, Staf Ahli H. Sudirman dalam keterangannya menyebutkan bahwa surat tersebut merupakan upaya tindak lanjut atas masalah yang berkembang dan menimbulkan keresahan serta gelombang protes masyarakat Aceh.

"Surat ini kita kirimkan sebagai bentuk protes kepada google Indonesia. Dalam hal ini kita meminta mereka memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas masalah ini serta mendesak kemungkinan memberikan sanksi kepada pihak pengembang aplikasi tersebut sesuai prosedur yang ada dan berlaku di Google,” pungkas Muhammad Daud.

Rakyat Aceh Buat Petisi Online Minta Jokowi Hapus Aplikasi Kitab Suci Aceh di Google Play Store

Kemenag Sebut Pembuat Aplikasi Kitab Suci Aceh Sudah Mengusik Kerukunan Beragama di Aceh

Dari Protes Keras Hingga Petisi Kepada Jokowi

Diberitakan sebelumnya, sebuah aplikasi di Google Play Store belakangan ini bikin heboh.

Pasalnya, aplikasi tersebut mencatut nama ‘Kitab Suci Aceh’, menggunakan bahasa Aceh, tetapi berisikan terjemahan kitab Taurat, Zabur, dan Injil.

Reaksi pun bermunculan, mulai dari protes keras Pemerintah Aceh, hingga petisi yang ditujukan kepada Google dan Presiden Joko Widodo.

Penelusuran Serambi, aplikasi kontroversi yang dinamakan ‘Kita Suci Aceh’ dirilis oleh Faith Comes By Hearing di Google Play Store sejak 7 Agustus 2019 dengan updating terakhir pada 18 September 2019.

Meski demikian, aplikasi ini baru diketahui dan langsung heboh sebulan belakangan ini.

Pada bagian penjelasan tentang aplikasi tersebut dijelaskan bahwa aplikasi ini merupakan Kitab Suci Nusantara (Taurat, Zabur, dan Injil) terjemahan bahasa Aceh.

Tak heran jika semua tulisan teks yang terdapat di dalamnya menggunakan bahasa Aceh.

Aplikasi sebesar 23,50 MB ini tidak hanya dirancang untuk dibaca, tetapi juga didengar.

Karena itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan audio.

Lalu siapa sebenarnya Faith Comes By Hearing yang merilis aplikasi tersebut?

Dilansir Wikipedia, Faith Comes By Hearing adalah organisasi nirlaba 501 internasional yang merekam dan menyediakan alkitab dalam bahasa-bahasa di dunia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved