Berita Luar Negeri
Gua Sakral Suku Aborigin Berusia 46.000 Tahun Diledakkan, Perusahaan Rio Tinto Minta Maaf
Disana, terdapat dua gua yang berisi artefak yang mengindikasikan gua itu sudah berumur puluhan ribu tahun.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kantor berita CNN menghubungi Rio Tinto untuk menanggapi pernyataan Hayes dan diarahkan kembali ke pernyataan perusahaan.
Menteri Urusan Adat Federal, Ken Wyatt mengatakan, kehancuran seharusnya tidak terjadi.
Ini menambahkan bahwa ia secara pribadi telah berbicara dengan orang-orang Pinikura tersebut.
"Sangat penting agar kejadian ini tidak terjadi lagi," kata Wyatt, yang juga seorang penduduk asli Australia.
"Pemerintah Negara Bagian Australia Barat perlu memastikan bahwa proses legislasi dan persetujuan mereka melindungi warisan budaya Adat kita.
Tampaknya cukup jelas, bahwa dalam hal ini, undang-undang tersebut telah gagal." Ujarnya.
• Kisah Pria Norwegia Tinggalkan Hidup Mewah, Rela Hidup di Hutan Bersama Suku Pedalaman Indonesia
• Kisah Suku Dani yang Hidup Terisolasi, Masak Jasad Leluhur Selama 6 Jam Setiap Harinya, Untuk Apa?
• Virus Corona Papar Enam Juta Orang, Presiden Brasil Caci Maki Wali Kota dan Gubernur
Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, pemimpin pertama negara itu yang meminta maaf kepada anak-anak Aborigin.
Ia mengatakan, kesombongan perusahaan Rio Tinto telah merampok semua orang Australia.
"Tempat perlindungan Juukan Gorge sembilan kali lebih tua dari Stonehenge, 23 kali lebih tua dari Colosseum dan 75 kali lebih tua dari Machu Picchu," tulisnya di akun Twitter resminya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Viral Suami Pukul Wajah dan Antuk Kepala Istri, Diduga Soal Biaya Belanja Rumah Tangga