Berita Luar Negeri

Gua Sakral Suku Aborigin Berusia 46.000 Tahun Diledakkan, Perusahaan Rio Tinto Minta Maaf

Disana, terdapat dua gua yang berisi artefak yang mengindikasikan gua itu sudah berumur puluhan ribu tahun.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
CNN INTERNASIONAL
Tumpukan bijih besi di tambang Rio Tinto di Cape Lambert, wilayah Pilbara, Australia. 

SERAMBINEWS.COM – Raksasa perusahaan pertambangan, Rio Tinto telah meminta maaf atas indisen meledakkan situs pribumi suci berusia 46.000 tahun itu.

Situs itu, Juukan Gorge, terletak di wilayah Pilbara negara bagian Australia Barat, yang kaya sumber dayanya.

Disana, terdapat dua gua yang berisi artefak yang mengindikasikan gua itu sudah berumur puluhan ribu tahun.

Dalam laporan media CNN, Senin (1/6/2020) Rio Tinto adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia dan memiliki operasi besar di Australia.

Viral Seorang PNS Disebut Jadi Pelakor, Istri Sah Curhat di Facebook, Ini Kesekian Kalinya

Tambang bijih besinya menghasilkan lebih dari setengah pendapatan Australia.

Penggalian proyek pada 24 Mei 2020 lalu itu berjalan terus meskipun orang-orang Pinikura (Suku asli Aborigin) selama tujuh tahun menentang proyek tersebut.

Aliansi Pemuda Aceh di Jakarta Berencana Pidanakan Pembuat Aplikasi Kitab Suci Aceh

Australia Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Bisa Tersedia Tahun Ini

Selain Tak Tersentuh Corona, Ada Beberapa Fakta Lain Terkait Keistimewaan Suku Aborigin Australia

Orang-orang Puutu Kunti Kurrama dan Pinikura berusaha keras untuk melindungi situs tersebut.

"Kami memberikan penghormatan kepada Puutu Kunti Kurrama dan Orang Pinikura (PKKP)," kata CEO Bijih Besi Rio Tinto, Chris Salisbury dalam sebuah pernyataan, Minggu (1/6/2020).

"Kami turut berduka atas kesalahan yang kami sebabkan. Hubungan kami dengan PKKP sangat berarti bagi Rio Tinto, yang telah bekerja bersama selama bertahun-tahun," kata pernyataan itu.

"Kami akan terus bekerja dengan PKKP untuk belajar dari apa yang telah terjadi dan memperkuat kemitraan kami.

Sebagai hal yang mendesak, kami sedang meninjau rencana perlindungan semua situs lain di daerah Juukan Gorge." Sambungnya

Menurut 7News, juru bicara Puutu Kunti Kurrama dan Pinikura Aboriginal Corporation, Burchell Hayes mengatakan Rio Tinto sudah diberitahu tentang pentingnya situs tersebut pada Oktober lalu.

"Tingginya signifikansi situs ini selanjutnya diteruskan ke Rio Tinto oleh PKKPAC pada Maret," kata Hayes.

Misteri Suku Pedalaman Amazon, Hidup Tanpa Pria Tapi Bisa Hamil dan Melahirkan Anak, Kok Bisa?

Aktivitas Terhenti Karena Lockdown, Jutaan Warga Brasil Teriak Kelaparan

Donald Trump Dievakuasi Paspampres ke Bunker Bawah Tanah, Demo di Depan Gedung Putih Memanas

Dia mengatakan kelompok itu baru mengetahui tentang niat Rio Tinto pada 15 Mei lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved