Heboh Aplikasi Kitab Suci Aceh

Tata Bahasa dalam 'Kitab Suci Aceh' Sangat Orisinil, Kolektor Naskah Kuno Curiga: Jangan-jangan

"Tata bahasa Aceh yang digunakan dalam aplikasi 'Kitab Suci Aceh' sangat asli sekali, sangat fasih," ujarnya.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Kolektor Naskah Kuno dan Pendiri Rumah Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid. 

Tata Bahasa dalam 'Kitab Suci Aceh' Sangat Orisinil, Kolektor Naskah Kuno Curiga, Jangan-jangan...

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kolektor naskah kuno yang juga pendiri Rumah Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid, mengaku curiga melihat tatanan bahasa Aceh yang digunakan dalam aplikasi 'Kitab Suci Aceh'.

Aplikasi tersebut dirilis oleh Faith Comes By Hearing di Google Play Store sejak 7 Agustus 2019 dengan pembaruan terakhir pada 18 September 2019.

Aplikasi ini dirancang tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk didengar. Karena itu, di dalamnya juga dilengkapi dengan versi audio.

Kehebohan muncul, karena selain aplikasi ini menggunakan nama 'Kitab Suci Aceh', juga menggunakan bahasa Aceh. Apalagi yang diterjemahkan merupakan isi dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil.

Protes pun bermunculan. Pemerintah Aceh, tokoh politik, hingga masyarakat ramai-ramai melayangkan protes ke Googgle.

Namun disamping itu, ada hal lain yang menjadi pertanyaan, yakni tentang penggunaan bahasa Aceh dalam aplikasi tersebut.

Aplikasi ‘Kitab Suci Aceh’ Menghilang di PlayStore, Haji Uma Minta Klarifikasi dari Google Indonesia

Rakyat Aceh Buat Petisi Online Minta Jokowi Hapus Aplikasi Kitab Suci Aceh di Google Play Store

Dukung Pemerintah Aceh Protes Google, MPU Aceh: Jangan Unduh Lagi Aplikasi Kitab Suci Aceh

Kemenag Sebut Pembuat Aplikasi Kitab Suci Aceh Sudah Mengusik Kerukunan Beragama di Aceh

Kolektor naskah kuno, Tarmizi A Hamid juga menyatakan keheranannya. Menurut dia, bahasa Aceh yang digunakan merupakan bahasa Aceh orisinil, yang digunakan orang-orang terdahulu.

"Tata bahasa Aceh yang digunakan dalam aplikasi 'Kitab Suci Aceh' sangat asli sekali, sangat fasih," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Cek Midi ini langsung mengetahui kefasihan bahasa Aceh yang digunakan, karena ia memang sering bergelut dengan naskah-naskah kuno Aceh.

Itu pula yang kemudian memunculkan kecurigaan, bahwa ada oknum warga Aceh yang mungkin terlibat atau bekerja sama dalam pembuatan aplikasi tersebut.

Tujuannya sudah pasti untuk mendangkalan akidah dan menghancurkan penerapan Syariat Islam di Aceh.

"Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menghancurkan penerapan syariat Islam di Aceh dan bekerja sama dengan oknum orang Aceh dalam hal tata bahasa Aceh asli yang digunakan," duganya.

Sabang Buka Kembali Objek Wisata, Hotel, dan Penginapan

Pria Berpenampilan Lusuh dan Kumal Ini Sangat Dihormati Warga, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Istri Sah Bongkar Isi Chat WhatsApp Pelakor PNS Puskesmas di HP Suami, Lakukan Ini Agar Tak Ketahuan

Pembatasan Penerbangan Diperpanjang, Ini Dokumen yang Perlu Dilengkapi Calon Penumpang Pesawat

Ia sangat menyesalkan adanya aplikasi tersebut, karena sepanjang perjalanan sejarah Aceh, orang Aceh tidak pernah mengganggu ajaran agama lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved