Berita Luar Negeri

PM Selandia Baru Sebut Kasus Kematian George Floyd ‘Ngeri’

Ribuan warga Selandia Baru turun ke jalan pada hari Senin (1/6/2020), mengutuk kasus kematian George Floyd yang tewas dalam sekapan polisi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi

Namun, ia memastikan perbatasan wilayah akan tetap ditutup.

"Strategi kami untuk bekerja keras, pergi lebih awal telah membuahkan hasil, dan dalam beberapa kasus, telah melampaui harapan," kata Ardern dalam konferensi pers.

Ardern mengatakan kabinet akan memutuskan pada 8 Juni, lebih awal dari tanggal yang direncanakan, yakni 22 Juni.

Selandia Baru tidak mencatat kasus baru dari pandemi virus corona selama 11 hari berturut-turut hingga Selasa (2/6/2020).

Kematian George Floyd Berujung Kerusuhan, Kantor Berita CNN Dirusak Hingga Mobil Polisi Dibakar

Kematiannya Picu Demonstrasi Besar di AS, Siapa Sebenarnya George Floyd itu?

Donald Trump Caki Maki Gubernur, Bertindak Terlalu Lemah Terhadap Demonstran

Donald Trump Dievakuasi Paspampres ke Bunker Bawah Tanah, Demo di Depan Gedung Putih Memanas

Saat ini, Selandia Baru hanya memiliki satu kasus aktif covid-19 yang sedang dalam perawatan medis.

Ia mengatakan bahwa, keberhasilan negaranya melawan pandemi ini adalah karena penguncian wilayah yang ketat.

Penguncian diberlakukan selama hampir tujuh minggu, di mana sebagian besar bisnis tutup dan semua orang harus tinggal di rumah.

"Kami akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang kembali ke tingkat normal yang begitu cepat," kata Ardern. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Viral Kisah Pria Tua Kehilangan Pekerjaan dan Ibunya Sakit, Rela Gak Makan Demi Keluarganya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved