Virus Corona Serang Dunia

Ilmuwan Berhasil Lacak Evolusi Virus Corona pada Kelelawar di China, Ini Penjelasannya

Sekelompok ilmuwan internasional, termasuk peneliti dari Institut Virologi Wuhan, telah berhasil menganalisis semua virus corona yang ada pada kelelaw

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Pedagang di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, menggelar paniki (kelelawar) untuk dijual pada pembeli, Sabtu (9/3/2013). Pasar Tomohon banyak disebut warga sebagai pasar ekstrem karena menjual binatang-binatang yang tak lazim dikonsumsi seperti kelelawar, tikus, ular, anjing, sampai kucing.(TRIBUNNEWS / DANY PERMANA) 

Para peneliti menemukan bahwa virus corona pangolin atau trenggiling yang khas terlalu berbeda dari SARS-CoV-2, sehingga tidak secara langsung menyebabkan pandemi pada manusia.

Namun, mereka mengandung situs pengikat reseptor, pada protein spike yang diperlukan untuk mengikat membran sel untuk menginfeksi manusia.

Elena Giorgi, staf ilmuwan di Los Alamos National Laboratory mengatakan dalam penelitian ini, mereka menunjukkan sejarah evolusi virus SARS-CoV-2.

"Virus ini memiliki sejarah evolusi yang kaya yang mencakup perombakan bahan genetik antara virus corona pada kelelawar dan pangolin sebelum memperoleh kemampuannya untuk melompat ke manusia," jelas dia.

Hari Ini 10 Tahun Lalu, Deklarator GAM Dr Hasan Tiro Meninggal Dunia

UPDATE Corona di Indonesia 3 Juni 2020: Total Kasus 28.233, 8.406 Pasien Sembuh, 1.698 Meninggal

Baru Bebas dari Penjara, 160 Napi Asimilasi Lakukan Kejahatan Lagi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evolusi Virus Corona pada Kelelawar Terlacak, Ini Penjelasan Ilmuwan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved