Sapi Kurus Kering di Aceh jadi Sorotan Asosiasi Ternak Sapi Australia: Kami Prihatin dan Sedih
Pihaknya mengaku masih memiliki tanggung jawab menjamin kesejahteraan ternak sapi di Saree sebab perjanjian kerja sama diikat dengan skema ESCAS
Seperti diketahui, ratusan ekor sapi milik Pemerintah Aceh diketahui dalam kondisi kurus kering. Bahkan, banyak sapi yang mati karena diduga kekurangan pakan.
Isu sapi kurus viral di media sosial (medsos) dalam dua hari terakhir.
Berdasarkan fakta di lapangan diketahui bahwa ratusan ekor sapi tersebut kondisinya kurus kering. Di sana terdapat dua klaster kandang yaitu kandang sapi sehat dan kandang sapi kurus.
Klaster pertama merupakan kandang penggemukan untuk jenis sapi Bali. Sapi di klaster itu diperkirakan berjumlah 30-40 ekor. Kondisi sapi di klaster ini tergolong cukup sehat.
Sekitar 200 meter dari lokasi pertama terdapat klaster pembibitan sapi unggul jenis Peranakan Ongole (PO). Di kandang ini, sekitar 80 persen dari ratusan sapi berada dalam kondisi memprihatinkan.
• Viral Medsos - Dikira Bantal Kesehatan, Wanita Ini Malah Beli Bantal Bercinta Untuk Ibunya
• 10 Tahun Wali Nanggroe Wafat, Amanah Geuyue Meusaboeh kata Tarmizi Age, Mantan GAM Denmark
• Dikenal sebagai Diktator dan Kejam, Ternyata Kim Jong Un Jadi Idola di Gaza, Apa Alasannya?
Sapi-sapi itu kurus kering hingga terlihat tulang-tulangnya yang berbungkus kulit. Informasi dari warga, hampir setiap hari ada sapi yang mati, bahkan mencapai lima ekor setiap harinya.
Sejak beberapa tahun terakhir, sudah ratusan ekor sapi yang mati. Diduga, sapi-sapi tersebut kekurangan pakan. Terbukti, ketika diberi daun kedondong pagar, gerombolan sapi itu langsung melahapnya.
Bahkan, ada satu pohon besar di area kandang kini tidak ada lagi kulitnya. Diyakini, kulit pohon besar tersebut juga dimakan oleh sapi-sapi yang kelaparan itu.
Belum lagi kondisi tempat peternakan yang jorok hingga mengeluarkan aroma busuk dan menggangu warga sekitar.
Meski demikian, Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi MSi, mengatakan, program pemelihraan, pembibitan, dan pengemukan sapi betina dan pejantan akan tetap dilanjutkan.
Ia menyebut, di lokasi tersebut (Saree), terdapat 392 sapi yang sedang dipelihara. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 10 persen sapi yang dalam masa Covid-19 ini mengalami penurunan berat badan.
• Muak dengan KDRT, Wanita Ini Potong Alat Vital Suami untuk Makan Anjing
• Wawancara dengan Refly Harun, Ustaz Abdul Somad Tanya Balik Soal Pemberhentian Presiden
• UAS Ngaku Diperlakukan Buruk BUMN karena Dukung Prabowo, Refly: Kalau Dukung Petahana Lebih Lancar
Sapi-sapi yang mengalami penurunan berat badan itu ia katakan akan ditangani secara khusus mulai bulan ini.
Menurut penjelasan Rahmandi, sapi-sapi kurus itu terjadi karena banyak faktor. Mulai dari over kapasitas, berkurangnya tenaga harian lepas (THL) yang bertanggung jawab dalam penyediaan pakan hijau, hingga belum dilaksanakanya pelelangan untuk pengadaan pakan konsentrat.(*)