Luar Negeri
Asyik Dengar Musik dari HP dengan Earphone, Seorang Remaja Putri Tewas Diterkam Macan Tutul
Nasib naas dialami seorang gadis remaja di daerah Ramnagar, Distrik Nainital, kawasan bukit populer, Negara Bagian Uttarakhand India.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Mendengar musik dari handphone (HP) tidaklah dilarang, tetapi harus memastikan kondisi sekitar.
Seperti saat melaju kendaraan di jalan raya atau juga kawasan wisata, termasuk kebun binatang tidak boleh lengah dengan situasi,
Nasib naas dialami seorang remaja putri Ramnagar, Distrik Nainital, kawasan bukit populer, Negara Bagian Uttarakhand, India.
Distrik Nainital terletak kaki bukit Kumaon, pegunungan Himalaya dengan ketinggian 2084 meter di atas permukaan laut,
Nainital juga dikelilingi lembah yang memliki danau berbentuk oval.
Dilaporkan, remaja putri itu mendengarkan musik dari HP saat diserang hingga meninggal oleh macan tutul di daerah Ramnagar, Distrik Nainital, kata pejabat hutan, Minggu (7/6/2020).
Mamta, siswa kelas 8 yang berusia sekitar 13 tahun tinggal daerah Chunakhan yang dikelilingi hutan Bailparao di Ramnagar.
Dia sedang duduk di tepi sungai yang mengalir sejajar dengan rumahnya yang terbuat dari jerami pada Sabtu (6/6/2020) malam.
Dia sedang mendengarkan musik di HP ketika macan tutul tiba-tiba menyerangnya dan menyeretnya ke arah hutan.
Dilansir HindustanTimes, Minggu (7/6/2020), jasadnya ditemukan dari semak-semak di dekatnya, kata seorang pejabat hutan.
“Ketika kami bergegas ke lokasi seusai mendapatkan informasi dari penduduk desa tentang kejadian itu, headphone dan sisir ditemukan dari tempat itu," kata Santosh Pant, petugas hutan Bailparao di Ramnagar.
• Hati-hati Bermain Game PUBG, Bocah 14 Tahun Gantung Diri di India
• India Larang Jamaah Tabligh Selama 10 Tahun Masuk Negaranya
• Virus Corona belum Cukup Hantam India, Badai Belalang dan Suhu Panas Datang
Korban masih mengenakan headphone sehingga dia mungkin tidak bisa mendengar macan tutul muncul.
Dengan insiden terbaru itu, delapan orang telah terbunuh di Kumaon oleh macan tutul dalam satu bulan terakhir ini.
Petugas kehutanan telah menyiapkan dua sangkar dan tujuh perangkap kamera di dekat tempat insiden untuk menangkap macan tutul.
Kucing besar itu kembali ke tempat kejadian tetapi tidak terperangkap ketika penduduk desa bersiaga karena lari lagi ke hutan, kata Pant.
“Macan tutul itu terlihat dari kamera."
"Macan tutul itu kembali ke tempat remaja putri itu terbunuh."
Dikatakan, saat macan tutul itu sedang menuju perangka, penduduk desa membunyikan alarm saat melihatnya.
Sehingga, macan tutul itu kembali lagi ke hutan.
Pant berkata, “Dua kandang dan tujuh kamera dipasang di dekat tempat kejadian itu."
"Kami akan mengubah tempat dan posisi kandang di malam hari untuk menangkap kucing besar itu."
"Jika penduduk desa tidak membunyikan alarm pada Sabtu malam, macan tutul masuk perangkap dalam kandang," ujarnya.
Pant mengatakan asad gadis itu diserahkan kepada keluarganya pada Minggu (7/6/2020) setelah pemeriksaan di rumah sakit.
“Keluarga korban mendapat santunan dari departemen kehutanan sebesr Rs 90.000 atau sekitar Rp 16,7 juta,” kata Parag Madhukar Dhakate, konservator hutan barat di Kumaon.
Pada Jumat (5/6/2020), seorang pria 65 tahun diserang oleh macan tutul di daerah Tanakpur Distrik Champawat ketika mengambil kayu bakar.
Dia terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.(*)