Berita Pidie Jaya
Hasil Produksi Garam Pijay Melimpah, Begini Upaya dan Target Produksinya
Adapun target produksi yang telah berjalan selama satu tahun yaitu 1.000 ton lebih.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Diakui salah satu titk lahan pengembangan garam rakyat belum berproduksi di titik Gampong Grong-grong Capa Ulim dikarenakan saat ini selain suasana wabah pandemi Covid-19 sehingga menghambat upaya pendampingan untuk memberukan edukasi usahan ketahap produksi.
Selain itu juga sampai saat ini juga baru sebatas pemasangan plastik bedeng penampungan air garam kristal.
"Tentunya saja pembangunan dapur masak untuk hasil produksi dapat dilanjutkan oleh para petani saat kondisi Covid-19 normal.
Termasuk upaya pendampingan serta sosialisasi yang perlukan dilakukan guna memcepat langkah panen hasil produksi garam ini,"jelasnya.
Salah satu petani garam tang juga ketua kelompok tani Makmu Sejahtera dan selaku penerima bantuan pada progran 2019 lalu, M Jafar Yusuf (48) kepada Serambinews.com Minggu (7/6/2020) mengatakan, dari empat kuali dapur yang dimiliki saat ini setiap harinya mampu memproduksi garam antara 600 Kg hingga 900 Kg dari 38 bedeng penampungan air bibit garam kristal.
"Sementara permintaan saban hari baik dari agen penampung maupun pedagang dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie serta pedagang lokal di Pijay mencapai 1.000 Kg sehingga kami kewalahan memenuhi capaian hasil produksi,"ujarnya.
Sejak rampungnya usaha ini di kawasan Lancang Paru dari tujuh dapur yang telah menghasilkan garam anatra 30 ton hingga 50 ton pada setiap bulannya dwngan harga per kilo Rp 4.500.
Adapun program pengembangan garam 2019 sejak akhir telah menuntaskan bedeng tempat penampungan air garam kristal.
Dan malah tiga kelompok hingga saat ini telah berproduksi seperti kelompok Paru Cot, Paru Keude, dan Gampong Paradeu.
"Dengan adanya usaha pengembangan garam ini telah mendongkrak ingkam perekonomian bagi warga pesisir,"ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat akan mengembangkan industri garam di lahan seluas 341 Hektare yang tersebar di empat kecamatan.
Program pengembangan industri garam yang akan dilaksanakan tahun ini bertujuan menjadikan Kabupaten Pijay sebagai sentra penghasil garam di Sumatera.
Program pengembangan industri garam ini mendapat dukungan dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Pihak KKP pun sudah menurunkan tim untuk melakukan verifikasi ke enam gampong yang diusulkan untuk menjadi lahan pengembangan industri ini sejak awal 2018 lalu. (*)