Berita Subulussalam
Publik Menanti Gebrakan Para Tokoh di Subulussalam
Info pertemuan para tokoh pemekaran Kota Subulussalam tersebut beredar di media sosial facebook yang diunggah mulai Sabtu-Minggu (6-7/6/2020).
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Menurut H Darman, pertemuan tokoh pemekaran di kediaman merupakan hal-hal biasa saja, tidak lepas dari momentum hari raya idulfitri.
Sebab, kata H Darman secara umur dan kekeluargaan dia yang tertua diantara para tokoh terkait.
Terkait adanya anggapan pertemuan berkaitan hal-hal politik, H Darman tidak menampik dan dinilai sah-sah saja.
”Pertemuan biasanya. Tapi kalau dikaitkan ke politik itu sah-sah saja sebab kan yang hadir hampir semua orang politik, kalau orang politik berjumpa ya sedikit banyaknya bicara hal-hal politik itu sesuatu yang lumrah,” kata H Darman
Intinya, kata H Darman pertemuan mereka membicarakan semua hal yang positif untuk Subulussalam ke depan. Saudagar sarang burung walet di Kota Subulussalam ini pun menampik pertemuan di rumah membawa misi tertentu melainkan hanya silaturahmi.
H Darman juga membantah anggapan pertemuan mereka dengan para tokoh sebagai upaya untuk "menyerang" pemerintahan.
Dikatakan, dalam tertemuan ada rencana beberapa tokoh yang dulunya tergabung dalam tim pemekaran Kota Subulussalam di lima kecamatan menginginkan kegiatan semacam silaturhami atau reuni.
Nah, kata H Darman, menyampaikan mendukung jika kegiatan terkait demi kebaikan dan kebersamaan.
“Karena yang namanya silaturahmi itu kan anjuran agama kita. Silakan lanjut. Namun yang muda-mudalah yang menggerakkan, masih enerjik, saya ini sudah tua,” ujar suami Ny Hj Asmidar, S.Pd, anggota DPR Aceh dapil 9.
H Darman menambahkan dulunya sewaktu pergerakan pemekaran Subulussalam dari Aceh Singkil dia juga berada di belakang.
Dia berada di belakang karena mengaku kurang ilmu sehingga mempersilakan mereka yang muda-muda dan pintar secara hukum dan lainnya di depan.
Intinya, H Darman memastikan jika pertemuannya dengan para tokoh dalam rangka silaturrahmi biasa.
Seperti diberitakan, sejumlah tokoh penting pemekaran Kota Subulussalam mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintahan saat ini.
Kritikan tersebut terungkap dalam pertemuan sejumlah tokoh yang digelar, Rabu (27/5/2020) malam di sebuah kafe.
Muzirul Qadhi Maha alias Muzir Maha kepada Serambinews.com Kamis (28/5/2020) mengatakan pertemuan tersebut dihadiri dua tokoh penting pemekaran Kota Subulussalam masong-masing H. Asmauddin dan H Merah Sakti.