Meninggal Bersimbah Darah

10 Fakta Nek Fatimah Dibunuh Anak di Aceh Utara, Pelaku Sempat Minum Kopi dan Pura-Pura Nangis

Nek Fatimah yang tinggal seorang diri ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan dengan luka gorok dilehernya.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews/ Tribratanewsacehutara.com
Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung nenek Fatimah 63 tahun 

SERAMBINEWS.COM - Kasus pembunuhan nek Fatimah berusia 63 tahun menghebohkan Aceh
Utara.

Korban dibunuh secara sadis di gubuk miliknya di Dusun Satu Teungku Mak Amin,
Gampong Meunsah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara Senin (8/6/2020) pukul
07.00 pagi.

Nek Fatimah yang tinggal seorang diri ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan
dengan luka gorok dilehernya.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Nasrul (35) anak korban yang tinggal di Gampong Alue Bilie
Rayeuk Kecamatan Baktiya.

Satuan Reskrim Polres Aceh Utara akhirnya berhasil mengungkap pelaku
pembunuhanan terhadap nek Fatimah .

Dalam penyelidikan kepolisian terungkap jika pelaku adalah anak kandung korban
sendiri yang awalnya dilaporkan sebagai saksi yang pertama kali menemukan jasad
korban.

Bahkan, Nasrul sempat merekayasa pembunuhan ibunya nek Fatimah.

Mirisnya lagi, pelaku sempat minum kopi di sebuah warung setelah menggorok leher korban.

Pelaku juga berpura-pura sedih dan menangis  saat mengetahui ibunya nek Fatimah sudah tak bernyawa.

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun Serambinews.com terkait kematian
nek Fatimah yang dibunuh anak kandungnya sendiri:

1. Kronologi Penemuan Jenazah Nek Fatimah

Warga Desa Meunasah Panton Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara digegerkan dengan temuan jasad seorang janda yang meninggal dalam kondisi bersimbah darah dalam rumahnya, Senin (8/6/2020) pagi.
Warga Desa Meunasah Panton Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara digegerkan dengan temuan jasad seorang janda yang meninggal dalam kondisi bersimbah darah dalam rumahnya, Senin (8/6/2020) pagi. (www.serambitv.com)

Korban ditemukan dalam kondisi telungkup di tanah dengan leher tergorok, sehingga darah
bersimbah di sekujur tubuh nenek tersebut.

Informasi diperoleh Serambinews.com, nek Fatimah ditemukan pertama kali oleh anaknya
Nasrul (35) tukang warga Desa Alue Bilie Rayek Kecamatan Baktiya, ketika hendak menjenguk di
rumahnya.

“Narul mengaku sempat mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah tersebut,” ujar
Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Zulfitri kepada
Serambineews.com, Senin (8/6/2020).

“Untuk memastikan kejadian tersebut, Nasrul berusaha masuk ke dalam rumah,” kata Kapolsek
Tanah Jambo Aye.

Kata AKP Zulfitri ketika sampai di dalam rumah, anak korban melihat ibunya dengan posisi terlungkup ke bawah tanah.

Sang anak menemukan ibunya dalan kondisi mengenaskan, sekujur tubuh korban berlumuran darah.

Lalu, anak korban meminta tolong kepada saudaranya yang disamping rumah.

Kemudian warga pun datang ke rumah korban untuk melihat guna memastikan kejadian tersebut.

“Kasus itu dilaporkan ke keuchik yang kemudian diteruskan kepada polisi,” pungkas
Kapolsek Tanah Jambo Aye

2. Hasil Visum  Nek Fatimah Meninggal Akibat Digorok

Jenazah nek Fatimah selanjutnya dievakuasi oleh polisi ke RSU Cut Meutia Aceh Utara untuk
keperluan visum.

"Jenazah tiba di RSU Cut Meutia sekitar pukul 11.00 WIB, yang dibawa dengan ambulans
Puskesmas Tanah Jambo Aye" ujar Humas RSU Cut Meutia Aceh Utara Jalaluddin SKM MKea
kepada Serambinews.com, Senin (8/6/2020).

Setelah divisum, lalu jenazah dibawa ke kamar mayat untuk menunggu dijemput aparat desa
setempat bersama keluarga.

Hasil visum ditemukan luka cukup serius, yaitu luka gorok pada bagian leher.

Sedangkan anggota tubuh korban yang lain tidak ditemukan bekas luka.

"Hanya di leher saja ditemukan luka, diduga korban meninggal akibat digorok"; ujar Jalaluddin SKM MKea.

Tak lama setelah divisum, jenazah dibawa pulang keluarga untuk dikebumikan di kampung
halamannya, Desa Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo Aye.

3. Nasrul tak datang ke Pemakaman saat Nek Fatimah dikebumikan

Warga mengantar jennazah janda yang tewas dalam rumahnya untuk dikebumikan di Kuburan Desa Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara, Senin (8/6/2020).
Warga mengantar jennazah janda yang tewas dalam rumahnya untuk dikebumikan di Kuburan Desa Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara, Senin (8/6/2020). (Foto dok Polres Aceh Utara)

Jenazah Fatimah (63) janda lanjut usia asal Desa Panton Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara
diantar ke tempat peristirahatan terakhir Senin (8/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Fardhu kifayah juga dilaksanakan di Desa Teupin Bayu, karena rumah korban yang berada di Desa
Meunasah Panton masih dipolice line oleh polisi untuk kepentingan proses penyelidikan.

Korban dikebumikan di kuburan umum di desa kelahirannya, Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo
Aye.

Namun saat dikebumikan, anaknya Nasrul (35) tukang asal Alur Bili Rayeuk, Kecamatan Tanah
Jambo Aye, Aceh Utara, tak ikut ke pemakaman.

"Saya tak melihat Nasrul (anak korban), saat ibunya dikebumikan. Sedangkan anaknya yang lain
bersama keluarganya hadir saat dikebumikan" ujar seorang warga Tanah Jambo Aye kepada
Serambinews.com.

4. Polisi Periksa Narul dan Sejumlah Saksi

Tak lama setelah kejadian tersebut, personel Polsek Tanah Jambo Aye dibantu tim inafis Polres Aceh
Utara turun ke lokasi untuk proses penyelidikan.

Dalam proses penyelidikan tersebut polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti, antara lain
pisau yang ditemukan di belakang rumah korban dan pakaian korban.

Untuk mengungkap kasus tersebut polisi memintai keterangan beberapa orang yang berada di
sekitar rumah korban.

“Polisi juga memintai keterangan dari anak korban Nasrul yang menemukan pertama kali
jenazah ibunya tersebut.

Selain itu polisi juga memintai keterangan istri dari Nasrul untuk proses penyelidikan
lanjutan,” pungkas Kapolsek Tanah Jambo Aye.

5. Nasrul Ditetapkan sebagai Tersangka dan Ditahan

Satuan Reskrim Polres Aceh Utara akhirnya berhasil mengungkap pelaku
pembunuhanan terhadap nek Fatimah.

Dalam penyelidikan kepolisian terungkap jika pelaku adalah anak kandung korban
sendiri yang awalnya dilaporkan sebagai saksi yang pertama kali menemukan jasad
korban.

Tim penyidik Polres Aceh Utara akhirnya menetapkan Nasrul anak kandung dari nenek Fatimah sebagai tersangka.

Nasrul kini sudah dithan polisi untuk proses hukum lebih lanjut.

6. Motif Nasrul Bunuh Nek Fatimah karena Marah Tak Diberi Uang

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi menyebutkan motif pembunuhan sadis
yang dilakukan Nasrul terhadap nek Fatimah.

Menurut dia, pembunuhan dilakukan Nasrul karena sang ibu tidak memberikan uang pada putranya.

“Pagi itu pelaku datang meminta uang sebesar Rp.300 ribu pada ibunya, namun
korban menjawab tidak punya uang,” ungkap Kasat Reskrim AKP Rustam Nawawi, Selasa (9/6/2020).

Kemudian pelaku meminta uang lagi Rp 20 ribu untuk membeli rokok, namun
dijawab lagi oleh korban jika dirinya tidak punya uang.

“Merasa kesal, pelaku lantas mengambil sebilah pisau menarik rambut korban dan
menggorok lehernya,” ungkap AKP Rustam berdasarkan pengakuan pelaku.

7. Detik-detik Nasrul Ancam Ibunya Nek fatimah Pakai Pisau

Pelaku Nasrul mengaku sempat mengancam korban dengan pisau dapur.

Kesal karena tak diberi uang itu, maka sang anak kandung itu nekat menarik rambut nek Fatimah dan menggorok ibu kandungnya sendiri.

Terungkap detik-detik sebelum Nek Fatimah dihabisi secara sadis oleh anaknya sendiri.

Nek Fatimah sempat merintih dan berucap pasrah sebelum digorok anak kandungnya.

Ketika itu, pelaku Nasrul merangkul leher ibunya yang tak berdaya di bawah ancaman sebilah pisau.

Sebelum pelaku menghabisi sang ibu yang sudah tua renta, Korban sempat mengucapkan kata-kata
terakhir pada anak durhaka tersebut.

Sang ibu tidak takut dan malah menantang pelaku.

"Gorok saja leher saya, biar saya dapat surga", itulah ucapan terakhir korban dihadapan Nasrul
sebelum ajal menjemput.

"Mendengar ucapan ibunya, pelaku geram lalu menggorok leher ibunya,” ucap AKP Rustam.

8. Narul Sempat Minum Kopi dan Pura-pura Menangis Usai Bunuh Ibunya 

AKP Rustam menerangkan jika pelaku sempat membuat alibi seolah-olah bukan dia yang
melakukan pembunuhan.

Pelaku pura-pura sedih dan menangis setelah membunuh ibunya, dia keluar rumah dan
mengunci pintu.

Bahkan sempat minum kopi di salah satu warung.

Setelah itu, pelaku pulang ke rumah dan menyampaikan pada tetangga bahwa ibunya ditemukan
dalam kondisi tewas.

9. Polisi Sejak Awal Curiga Nasrul Merekayasa Pembunuhan Nek Fatimah

Polisi sambung AKP Rustam sejak awal mencurigai pelaku keluarga dekat korban.

Pasalnya, seluruh pintu rumah terkunci.

“Pelaku telah mengakui perbuatannya, dia sudah kita tahan, kini kita lengkapi berkas-berkas penyidikannya,” pungkas AKP Rustam.

Menurut Rustam, pisau dapur yang digunakan untuk membunuh ibunya sudah dipersiapkan.

Pelaku juga masuk ke rumah korban dengan cara menerobos dinding rumah yg terbuat dari karung
padi.

Rustam menyebut, pelaku menggorok leher korban dengan sekali sayatan.

Kemudian pelaku  membalikkan tubuh korban untuk merekayasa peristiwa itu.

"Pelaku sengaja merekayasa semua, dari dari posisi tubuh korban hingga mengkunci pintu", jelasnya.

Setelah itu, pelaku keluar dan membersihkan tangan bekas darah dengan menggunakan abu.

Selanjutnya pelaku nongkrong di warung kopi Kota Pantonlabu.

"Terakhir pelaku kembali ke TKP dan memberitahukan mak cik dan suadaranya Ibrahim, bila ibunya
sudah meninggal dunia", kata Rustam.

10. Sosok Nek Fatimah

Nek Fatimah
Nek Fatimah 

Nek Fatimah adalah warga miskin yang tinggal seorang diri di gubuk reyot dan bersatus janda tua.

Nek Fatimah tercatat sebagai salah satu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Semasa hidupnya korban kerap mengemis.

Sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya, janda lanjut usia (lansia) menjadi peminta sedekah di
kawasan Tanah Jambo Aye, Lhoksukon dan beberapa kecamatan di Aceh Timur.

Selain itu juga dapat bantuan dari anak-anaknya yang sudah berkeluarga.

Korban dikenal selama ini baik-baik saja dengan tetangganya dan tidak memiliki selisih paham.

Karena itu, meninggal korban dalam kondisi mengenaskan tersebut menjadi tanda tanya bagi warga
di kawasan itu. (Faisal Zamzami/Serambinews.com)

Simak video ini:

Sadis! Nek Fatimah Dibunuh Anak Kandungnya dengan Cara Leher Digorok, Cuma Gara-gara Ini

Publik Tersentak, Ini Ternyata Pembunuh Nek Fatimah di Aceh Utara

Malang Benar Nasib Pemuda Langkat, Datangi Rumah Ayah Tiri, Masuk Rumah Sakit, Ini Penjelasan Dokter

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved