Jamaah Tabligh Aceh 3 Bulan Terjebak di Nepal, Sempat Diusir dari Masjid dan tak Punya Uang Pulang

Semua WNI di Nepal sangat berharap bisa segera dipulangkan karena saat ini mereka kekurangan biaya untuk hidup sehari-hari

Editor: Yocerizal
Foto: PTI
Seorang anggota Jamaah Tabligh menaiki bus di New Delhi, India 

"Dari data terakhir ada 20 WNI di Nepal saat ini dan baru saya dan Mbak Anna yang berhasil keluar Nepal, tidak ada yang lain," pungkasnya.

Teddy pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri yang totalnya cukup mahal, mencapai sekitar Rp 65 juta. Dia melakukan perjalanan dengan dua rute penerbangan yakni, Kathmandu-Doha-Amsterdam dan Amsterdam-Doha-Jakarta.

"Keluarga banyak membantu selama proses kepulangan ke Indonesia, terutama biaya perjalanan yang kalau ditotal mencapai sekitar Rp 65 juta," ungkapnya.

Selama di Nepal, Teddy mengaku menginap di hotel. Biayanya hanya sebesar Rp 13 juta. Beruntung, sebelum meninggalkan Nepal, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangladesh juga membantu biaya pembayaran hotel selama sebulan.

Teddy Herianto, warga Banjarmasin, Kalsel yang sempat terjebak lockdown di Nepal lebih banyak menghabiskan waktu di Hotel karena tak bisa kemana-mana. (Dok Teddy Herianto.)
Teddy Herianto, warga Banjarmasin, Kalsel yang sempat terjebak lockdown di Nepal lebih banyak menghabiskan waktu di Hotel karena tak bisa kemana-mana. (Dok Teddy Herianto.) (Serambinews.com)

"Ada bantuan terakhir sebelum berangkat ke Indonesia dari KBRI untuk bayar tagihan hotel, dan untuk hotel di sana memang murah sih karena hotel-hotel kecil banyak. Para traveler banyak menginap di hotel kecil," tambahnya.

Penelusuran Serambinews.com, para jamaah tabligh asal Aceh tiba di Kathmandu, Nepal, setelah melakukan umrah di Arab Saudi.

Mereka ke Nepal untuk menghadiri Ijtima di Saptari, provinsi yang berbatasan dengan India, pada pertengahan Februari lalu.

Begitu kebijakan lockdown diberlakukan pemerintah setempat, para jamaah tabligh tersebut sempat bertahan di Masjid Jami di desa Imadol, Mahalaxmi, Nepal.

Namun itu tak berlangsung lama. Mereka diusir karena warga setempat memprotes kehadiran para WNI yang dikhawatirkan membawa virus Corona. Keributan juga sempat terjadi, beruntung tidak ada yang terluka.

Para WNI kemudian dipindahkan ke Godavari Resort di Lalitpur untuk menjalani karantina. Aparat keamanan kemudian kembali memindahkan mereka ke Hotel Sunway Inn di Kathmandu demi alasan keamanan.

Temukan Kejanggalan Saat Lihat Satelit, Peneliti Ini Klaim Corona Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019

Heboh Warga Cina Datangi RSUD Peureulak, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Timur

Makin Tunjuk Otot, China Punya 2.200 Rudal Balistik Berjangkuan 5.500 Km, Apa Respon Amerika?

Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh merangkap Nepal, Rina Soemarno, medio April lalu juga mengakui keberadaan jamaah tabligh asal Aceh.

"Mereka anggota Jemaah Tablig. Mereka berasal dari Medan dan Aceh," kata Rina Soemarno. Jumlahnya dia sebutkan sebanyak 13 orang.(*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Berencana Mendaki Himalaya, WNI Ini Malah 3 Bulan Terjebak Lockdown di Nepal, Ini Kisahnya”, https://regional.kompas.com/read/2020/06/10/17541431/berencana-mendaki-himalaya-wni-ini-malah-3-bulan-terjebak-lockdown-di-nepal?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved