Luar Negeri
Pejuang Kashmir di Kamp Pelatihan Terancam Mati Diserang Virus Corona, bukan Pasukan India
Kamp pelatihan para pejuang Muslim Kashmir, Pakistan diserang virus Corona, bukan pasukan India.
SERAMBINEWS.COM, JAMMU - Kamp pelatihan para pejuang Muslim Kashmir, Pakistan diserang pandemi virus Corona, bukan pasukan India.
Infeksi juga menghantam kamp-kamp pelatihan di Kashmir yang diduduki Pakistan, kata Polisi Jammu dan Kashmir, India, Rabu (10/6/2020).
Hal itu dikatakan oleh seorang anggota pelatihan di kamp itu kepada keluarganya di Kashmir, India.
Direktur Jenderal Polisi Jammu dan Kashmir, Dilbag Singh mengatakan warga Kashmir yang mengikuti pelatihan di kamp-kamp itu bisa mati karena COVID-19.
Dia beralasan tidak ada yang peduli dengan mereka.
"Ada laporan dari seorang anggota kamp pelatihan di Pakistan, menelepon anggota keluarganya di sini," katanya.
Ditambahkan, pria itu memberi tahu bahwa beberapa peserta pelatihan di Kashmir telah terinfeksi oleh virus Corona.
Dia juga memberi tahu beberapa dari mereka akan mati karena virus Corona di kamp pelatihan, karena tidak ada yang peduli tentang mereka, ujarya, seperti dikutip kantor berita PTI, Rabu (10/6/2020).
• Netizen India dan Malaysia Perang Tagar, Gara-gara Mahathir Sebut Muslim Kashmir Dijajah
• Baku Tembak Polisi dan Kelompok Militan di Kashmir, 2 Orang Tewas
• Di Tengah-tengah Karantina, Samsung Harapkan Keuntungan Besar
Pejabat senior polisi itu lebih lanjut mengatakan ada kemungkinan upaya penyusupan oleh para teroris, sebutan untuk pejuang Kashmir oleh India, karena wabah virus Corona di kamp-kamp pelatihan itu.
Beberapa agen intelijen telah mengklaim bahwa Pakistan mendorong pejuang yang terinfeksi COVID-19 pergi ke Kashmir.
"Mereka terinfeksi virus Corona dan jika mereka datang ke siini , mereka akan menularkan infeksi kepada kader lain."
"Ini adalah masalah yang sangat serius," katanya.
Setidaknya 20 kamp dan 20 landasan peluncuran dengan setidaknya 50 anggota telah diaktifkan kembali oleh Pakistan di sepanjang Garis Kontrol.
Pakistan juga dituduh telah meningkatkan usahanya sejak Oktober 2019 untuk memastikan penyusupan sebanyak mungkin pejuangnya ke Jammu dan Kashmir.
Kamp-kamp dan landasan peluncuran diaktifkan kembali setelah serangan teror Pulwama pada 19 Februari 2020.
Serangan udara berikutnya yang menargetkan kamp-kamp di Balakot oleh Angkatan Udara India.
Dilbag Singh mengatakan 250 hingga 325 pejuang Kashmir berencana menyeberang ke Jammu dan Kashmir.
Bahkan, katanya, 240 teroris sudah beroperasi di kawasan pedalaman Jammu dan Kashmir, India yang berada di pegunungan Himalaya.(*)