Update Corona Aceh

Ombudsman Nilai Pendidikan Selama Covid-19 tidak Efektif

"Hasil diskusi ini menjadi masukan bagi Komisi VI DPRA yang sedang menyusun grand desain menuju ke pendidikan era new normal.”

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Ombudsman/For Serambinews.com
Peserta diskusi virtual bertema proses pendidikan di tengah pandemi Covid-19 yang dilaksanakan Ombudsman Aceh, Rabu (11/6/2020). 

"Hasil diskusi ini menjadi masukan bagi Komisi VI DPRA yang sedang menyusun grand desain menuju ke pendidikan era new normal.”

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Proses pendidikan selama pandemi Covid-19 tidak berjalan efektif karena lemahnya fasilitas pendukung seperti jaringan internet, tidak semua wali murid memiliki smartphone, dan juga diperburuk dengan minat belajar yang rendah dari siswa.

Penilaian tersebut disampaikan Kepala Ombudsman Aceh, Dr Taqwaddin Husen yang menjadi salah seorang narasumber pada diskusi yang dilaksanakan secara virtual oleh Ombudsman Aceh, Rabu (10/6).

Menurut Taqwaddin, belajar secara daring hanya bisa diikuti oleh sebagian kalangan di kota. Lagipula, lanjutnyaq, belajar secara daring tidak bisa menggantikan posisi guru di kelas.

“Murid lebih bersemangat ketika berinteraksi secara langsung dengan guru di kelas,” kata Taqwaddin.

Selain Taqwaddin, diskusi virtual tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber lain, seperti Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri MPA, Kakan Kemenag Banda Aceh, Dr H Asy"ari MSi, dan Kadisdik Banda Aceh, Dr Saminan Mpd.

Diskusi pendidikan yang dimoderatori oleh Ilyas Isti itu juga menampilkan Ketua Komisi VI DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg dan Ketua Asosiasi Manajemen Pendidikan Islam, Dr Sri Rahmi selaku pengamat pendidikan.

Menuju New Normal, Pemkab Bener Meriah Gelar Rapat Evaluasi Covid-19

Mengkhawatirkan, Warga Aceh dari Zona Hijau Mulai Berbondong-bondong ke Medan

Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri saat diskusi virtual tersebut tidak menampik terhadap konsisi pendidikan di tengah pandemi Covid-19 yang tidak efektif.

"Catatan dari pihak Ombudsman akan menjadi perhatian bagi kami. Kita berharap, proses pendidikan tetap berjalan walau dalam keadaan apapun. Dalam kondisi tidak normal seperti ini kita berharap berbagai ide kreatif muncul untuk pembelajaran" kata Kadisdik Aceh yang akrab disapa Haji Nanda tersebut.

Hal yang sama juga diakui oleh Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah.

GeRAK Pertanyakan Kejelasan Kasus Dugaan Suap Perekrutan Komisioner KIP Aceh Tenggara oleh KPK

Irawan munuturkan, saat ini pihaknya sedang membuat grand desain untuk pendidikan di masa new normal nantinya.

"Grand desain untuk pendidikan menuju ke arah new normal kita persiapkan bersama multistackholder. Perlu kami sampaikan bahwa untuk saat ini dana BOS bisa digunakan untuk proses pembelajaran secara daring" kata Irawan.

 Irawan juga mengatakan, jika kondisi ini berkepanjangan, maka  kita sudah mempersiapkan beberapa solusi. Seperti pelatihan guru untuk proses belajar secara daring dan penambahan tower untuk daerah terpencil.

"Hasil diskusi ini nantinya akan menjadi bahan masukan untuk kami di Komisi VI DPRA, ini sangat bagus karena kita sedang menyusun grand desain untuk menuju ke pendidikan new normal," ujar Irawan, politisi dari PKS.

Terkait Pembakaran Kantor Reje, Aparat Desa Mengaku Pernah Diancam      

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved