Seniman Berkarya
Pelukis Mural Asal Aceh Ini Berawal Pekarya Jalanan di Jakarta, Kini Karyanya Bertebar di Banda Aceh
Karya-karya muralnya kini bertebaran di hampir setiap sudut Kota Banda Aceh.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Karya-karya muralnya kini bertebaran di hampir setiap sudut Kota Banda Aceh.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menguasai dengan baik lukisan mural tiga dimensi (mural 3D) membuat, Iswadi bin Basri, sebagai seorang pelukis mural 3D yang diperhitungkan di Aceh.
Ia memulai karierny sebagai pelukis jalanan di Blok M, Pasar Baru, Melawai dan beberapa kawasan Jakarta lainnya pada 1997-2003.
Akhirnya, ia pulang ke Banda Aceh pada 2007, mengembangkan seni rupa, termasuk seni mural 3D.
Karya-karya muralnya kini bertebaran di hampir setiap sudut Kota Banda Aceh.
Paling tidak, terdapat sekitar 20 karya mural Iswadi ada di kawasan Peunayong, Kantor PLN Aceh dan kafe-kafe sekitar Ulee Lheue, bengkel, juga Kantor Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh.

• Pulang dari Malaysia, Satu Warga Abdya ODP, 134 Orang Baru Pulang dari Luar Daerah Masih Diisolasi
Begitu juga di Kantor KONTRAS Aceh, serta beberapa Sekolah Dasar dan hampir semua sekolah MIN di Banda Aceh.
Mural 3D karya Iswadi begitu hidup dan nyata. Seni mural terus dikembangkan sebagai bagian dari ekspresi perupa.
Iswadi bersama rekan-rekannya kemudian membentuk Komunitas Apotek Wareuna, dengan memanfaatkan “ideologi tembok sebagai media kreatif.”
Sebagai sarana edukasi dan kampanye.
“Ada beberapa komunitas di Banda Aceh yang mendalami seni mural. Kita saling membangun komunikasi,” cerita Iswadi.
Belajar melukis secara otodidak. Tapi kemudian belajar nonformal kepada Merwan Yusuf, pemandu bakat bidang seni rupa, juga kurator seni rupa terpenting di Indonesia.
Wadi, begitu ia dipanggil, juga mengaku banyak belajar dari Kardy Syaid, tokoh teater Aceh yang hijrah ke Jakarta.
• Untuk Kedua Kalinya, RSUCM Ambil Sampel Tes Swab Pasutri Positif Covid-19 asal Lhokseumawe