Luar Negeri

Peringati 31 Tahun Tragedi Pembantaian Lapangan Tiananmen, Akun Aktivis China Ditutup Zoom

Akun Zoom mereka ditutup karena mengadakan pertemuan di platform itu untuk memperingati 31 tahun Pembantaian Lapangan Tiananmen.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
(Peoples Daily Online/CNwest via Daily Mail)
Raksasa video conference, Zoom, menutup akun sekelompok aktivis China yang berbasis di AS karena mengadakan pertemuan di platform itu untuk memperingati 31 tahun Pembantaian Lapangan Tiananmen. Foto menunjukkan salah satu sudut kota di China. 

"Kami harus merahasiakannya (pembahasan dalam pertemuan itu)," katanya.

Akun Zoom aktivis kemanusian China ditutup pada 7 Juni, kata kelompok itu.

"Saya sangat marah, bahkan di negara ini, di Amerika Serikat, kita harus siap untuk sensor semacam ini," kata Zhou kepada SCMP.

Ketegangan Mulai Mereda, India dan Cina Tarik Sebagian Pasukan dari Perbatasan

China Makin Bringas di Laut China Selatan, Pengamat: Bisa Picu Perang dengan Indonesia & Malaysia

Aktivis Tiananmen lain mengatakan akun mereka telah ditutup dari Zoom sejak 22 Mei ketika mereka mencoba menjadi tuan rumah diskusi online tentang pengaruh China di seluruh dunia.

Ketua Aliansi Hong Kong untuk para korban penumpasan Tiananmen, Lee Cheuk-yan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa akunnya ditangguhkan sebelum pembicaraan dimulai.

"Saya bertanya kepada Zoom apakah ini sensor politik tetapi tidak pernah menjawab saya," kata Lee.

Dia mengatakan kelompok itu telah mengadakan dua pembicaraan sebelumnya di Zoom tanpa masalah.

Tindakan keras militer terhadap protes di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989 terjadi setelah mahasiswa dan pekerja menduduki lapangan itu dalam protes besar-besaran damai pro-demokrasi.

Adik Kim Jong Un Mulai Ambil Peran Utama di Korea Utara, Kim Yo Jong Beri Tekanan Keras ke Korsel

Jika China dan Amerika Bertempur di Laut China Selatan, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Diperkirakan, korban tewas di kalangan pengunjuk rasa berkisar dari beberapa ratus hingga sebanyak 10.000 korban.

Memperingati peringatan itu adalah masalah yang sangat sensitif di China - dapat dikatakan hari yang paling sensitif tahun ini untuk internet China.

Konten yang terkait dengan peringatan sering diblokir atau disensor.

Pelaporan acara ini dan serangkaian peringatan lainnya juga sangat diperhatikan dan disensor oleh Negara Partai Komunis itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved