Demo untuk Floyd

Unjuk Rasa Antirasialisme, Pendemo Penggal Kepala Patung Christopher Columbus

Aksi unjuk rasa yang terjadi di Amerika Serikat yang kemudian melebar menjadi berbagai aksi vandalisme itu dipicu akibat tewasnya George Floyd.

Editor: Jamaluddin
TRIBUNNEWS
Patung Christopher Columbus 

Di di AS sejumlah daerah sudah sejak lama mengganti "Hari Columbus" yang biasa diperingati setiap 12 Oktober dengan hari penghormatan kepada "masyarakat pribumi."

Namun, hal tersebut tidak berlaku di Boston dan New York, dua wilayah yang memiliki komunitas besar dari Italia.

Wali Kota Boston, Marty Walsh, mengutuk pemenggalan kepala patung Columbus itu.

Gerindra Kembali Buka Peluang Usung Prabowo di Pilpres 2024, Begini Sikap PKS dan PA 212

Terdakwa Hanya Dituntut 1 Tahun, Novel Sebut Sidang Kasus Penyerang Dirinya Hanya Formalitas

Walsh pun mengatakan patung Columbus itu untuk sementara akan dipindahkan dari tempatnya.

Namun Ia tidak merinci apakah nanti patung itu aka didirikan kembali atau tidak.

"Kami akan melakukan percakapan di beberapa titik. Kami akan mengambil patung itu pagi ini dan menaruhnya di gudang untuk menilai kerusakan pada patung tersebut.

Patung khusus ini telah mengalami perusakan berulang di Boston dan mengingat percakapan yang kita miliki sekarang di kota Boston dan di seluruh negeri, kami juga akan mengambil waktu untuk menilai makna historis dari tindakan ini," kata Walsh, dikutip laman CBS Boston.

Bocah Asal Aceh Utara Ditemukan Meninggal di Rumput Bambu Tepi Sungai, Begini Kronologinya

Ayah Gantung Diri Usai Bunuh Anak Kandung yang Masih Balita

Aksi unjuk rasa yang terjadi di Amerika Serikat yang kemudian melebar menjadi berbagai aksi vandalisme itu dipicu akibat tewasnya George Floyd.

Pria Afrika-Amerika itu meninggal karena kehabisan napas usai lehernya diinjak dengan lutut oleh anggota polisi Minnesota, Derek Chauvin pada 25 Mei lalu.

Floyd awalnya ditangkap dengan sangkaan ringan karena diduga menggunakan uang palsu untuk belanja di sebuah toko swalayan.

Sebelum meninggal, Floyd sempat berteriak tak bisa benapas, namun tak dihiraukan.

Insiden tersebut langsung memicu kemarahan di seluruh negeri.

Tuntutan keadilan diserukan.

Dihantam Badai, Atap Rumah Guru Mengaji di Bradeun Terbongkar

Pelaku Penembakan Masjid Norwegia Dihukum Penjara 21 Tahun

Aksi demonstrasi pertama kali pecah di Minneapolis, sehari setelah kematian Floyd.

Aksi itu kemudian menyebar ke seluruh penjuru AS, bahkan dunia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved