Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Cincin Solstis 21 Juni 2020, Akan Terjadi Lagi Tahun 2039 atau 19 Tahun Lagi
Pada hari ini, sejumlah wilayah di Indonesia akan melihat fenomena gerhana matahari cincin api solstis 2020.
SERAMBINEWS.COM - Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antarikas (Lapan) Andi Pangerang mengatakan, gerhana matahari cincin solstis yang terjadi pada hari ini, Minggu (21/6/2020), akan terjadi lagi pada tahun 2039 mendatang.
Pada hari ini, sejumlah wilayah di Indonesia akan melihat fenomena gerhana matahari cincin api solstis 2020.
Namun, gerhana matahari cincin solstis pada 2039 tidak bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
" Gerhana matahari cincin solstis akan ada lagi tahun 2039 atau 19 tahun lagi.
Tapi Indonesia tidak bisa menikmati," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/6/2020).
Ia mengatakan, hanya beberapa negara saja yang dapat menyaksikan berlangsungnya gerhana matahari cincin solstis pada 2039.
Yang bisa menyaksikan di antaranya Alaska, Kanada, Greenland, Norwegia, Swedia, dan Estonia.
Gerhana matahari cincin pada hari ini dinamakan cincin api solstis karena waktu terjadinya gerhana bersamaan dengan summer solstis atau solstis Juni.
Dapat disaksikan lagi tahun 2783
Ketika disinggung, kapan Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari solstis seperti hari ini, Andi mengatakan, fenomena yang sama baru bisa dinikmati di Indonesia pada tahun 2783.
"Untuk gerhana matahari cincin solstis berikutnya, akan ada pada 21 Juni 2783.
Indonesia bagian timur kena fase parsial," kata Andi.
Ia mengatakan, gerhana matahari cincin biasa akan terjadi pada 2031.
"Kalau untuk gerhana matahari cincin biasa, akan terjadi pada 21 Mei 2031, itu tidak bertepatan dengan solstis," jelas Andi.
Andi mengungkapkan, gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada tahun 2031 dapat disaksikan di beberapa wilayah di Indonesia.
Wilayah yang bisa menyaksikan adalah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Kepulauan Sula Maluku Utara, Pulau Buru, Ambon, dan Seram bagian Barat.
"Hanya wilayah-wilayah itu saja yang dapat menikmati gerhana matahari cincin biasa pada tahun 2031," ujar Andi.
Untuk wilayah Kalimantan Timur dan Maluku Utara tidak dapat menyaksikan gerhana matahari cincin hingga selesai.
Alasannya karena matahari sudah terbenam sebelum kontak parsial akhir selesai.
Adapun untuk gerhana matahari cincin solstis pada 2020 ini, kata Andi, wilayah Jayapura dan Merauke tidak akan menikmati fase puncak.
"Karena di sana matahari sudah terbenam dahulu," jelas Andi.
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Dinamakan Cincin Api Solstis, Mengapa?"
Gerhana matahari cincin terjadi ketika piringan Bulan nampak lebih kecil dibandingkan piringan Matahari.
Hal itu mengakibatkan ujung bayangan gelap (umbra) Bulan tidak jatuh di permukaan Bumi, sehingga terbentuk perpanjangan bayangan Bulan yang disebut antumbra.
Wilayah yang terkena antumbra tersebut akan mengalami gerhana matahari cincin (GMC).
Namun, fenomena GMC tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena bertepatan dengan summer solstis, sehingga dinamakan Cincin Api Solstis.
Melalui akun Instagramnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), menyebutkan, Cincin Api Solstis cukup langka karena terakhir terjadi pada 21 Juni 1648 dan akan terulang lagi pada 21 Juni 2039.
Apa itu Cincin Api Solstis?
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, gerhana matahari cincin yang terjadi besok sama seperti gerhana pada umumnya.
Hanya saja, waktu terjadinya gerhana bersamaan dengan summer solstis atau solstis Juni.
"Sebetulnya cuma matahari cincin yang biasa terjadi, seperti Desember tahun lalu. Yang tahun ini kebetulan terjadi pas summer solstis, jadi memang waktunya bersamaan," kata Sungging saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).
"Summer soltsis merupakan titik balik musim panas, bisa dikatakan perubahan akhir musim atau istilah umumnya mulai masuk musim panas," lanjut dia.
Sungging juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa gerhana matahari solstis merupakan peristiwa langka karena terakhir kali terjadi beberapa abad yang lalu, yaitu 21 Juni 1648.
Sementara, gerhana ini akan kembali bisa dinikmati pada 2039 atau 19 tahun dari sekarang.
Parsial
Bagi wilayah Indonesia yang dapat melihat fenomena ini, Sungging menyebut hanya bisa terlihat secara parsial.
Meski parsial, gerhana matahari cincin solstis tetap berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang.
Sungging menyebutkan, solstis Juni adalah waktu ketika Matahari berada pada titik balik Matahari Utara.
"Artinya, Matahari berada pada posisi paling utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari, sebelum akhirnya berbalik ke arah selatan," jelas dia.
Jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi, maka Matahari akan terbit, berkulminasi, dan terbenam di titik paling utara sesuai dengan lintang geografis pengamat masing-masing.
Solstis Juni ini juga membuat durasi siang belahan utara Bumi akan lebih lama dibandingkan durasi lamanya.
Menurut Sungging, solstis Juni biasanya menjadi penanda awal musim panas di belahan Bumi Utara dan awal musim dingin di belahan Bumi Selatan secara astronomis.
Daerah mana saja di Idonesia yang bisa menyaksikan gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020?

• Sembilan Lembu Bantuan Presiden Mati di Peternakan di Ranto Panyang, Sembilan Lainnya Beranak Lagi
• Komisi I DPRA, Disnakermobduk Aceh & Imigrasi Tinjau PLTU 3-4 Nagan Terkait Keberadaan 29 TKA Cina
• Cabuli Anak 12 Tahun, Seorang Kakek Ditangkap Polres Bireuen, Kaget Saat Polisi Tiba di Warung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Matahari Cincin Solstis Hari Ini Terjadi Lagi Tahun 2039",