Berita Aceh Tengah
Hanya 22 Persen Sampah di Aceh Tengah yang Bisa Terangkut Setiap Hari
Diperkirakan, hanya 22,96 persen sampah di Aceh Tengah yang mampu terangkut karena berbagai keterbatasan.
Penulis: Mahyadi | Editor: Mursal Ismail
Namun area itu, terpaksa ditutup karena bertentangan dengan regulasi tentang pengelolaan sampah sehingga TPA dipindahkan ke Mulie Jadi, Kecamatan Silih Nara.
Ironisnya lagi, TPA Mulie Jadi, sudah over kapasitas sehingga tidak memungkinkan membuang sampah ke daerah itu, dalam jangkan waktu yang lama.
“Kondisi di sana sekarang, sampah sudah menggunung sehingga harus dicarikan lokasi alternatif lain,” kata Kadis Lingkungan Hidup, Aceh Tengah, Subhan Sahara kepada Serambinews.com, Rabu (24/6/2020).
Menurut Subhan Sahara, pihaknya sedang mencari cara terbaik dalam menangani persoalan sampah di Kabupaten Aceh Tengah karena selama ini, proses pengangkutan sampah dari kota menuju TPA hanya diperbolehkan pada malam hari.
“Jika pembuangan sampah ke TPA bisa dilakukan mulai siang hari, sehingga dimungkinkan tidak ada terjadi penumpukan sampah di kota.
Masalahnya, warga keberatan bila armada angkut sampah lewat di siang hari. Inilah yang sedang kami cari solusinya,” ujarnya.
Di sisi lain, Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup Aceh Tengah yang belum genap sebulan menjabat di dinas itu, mengimbau agar masyarakat memperhatikan lingkungannya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
“Untuk menyelesaikan persoalan sampah ini, harus ada kesadaran dari masyarakat serta kerjasamanya untuk mendukung agar daerah kita bisa terlepas dari masalah sampah,” pungkasnya. (*)