Kemungkinan Pecah Perang AS Vs China Dinilai Cukup Tinggi, ASEAN Akan Jadi Medan Pertempuran
Menurut pemimpin lembaga tink tank China tersebut bersar kemungkinan perang akan pecah di laut yang membentang dari China sampai ke Indonesia
SERAMBINEWS.COM - Untuk pertama kalinya Amerika Serikat (AS) mengirimkan lebih dari 60 persen kekuatan kapal perangnya di wilayah Laut China Selatan.
Bahkan tiga kapal induk milik negara Paman Sam disiagakan tutup jalur masuk ke perairan tersebut.
Hal itu dinilai berbahaya oleh banyak pihak, sebab AS secara terang-terangan menantang China di depan muka mereka.
Menutip dari AFP, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, Wu Schicun, mengungkap kemungkinan terburuk situasi ini.
Menurut pemimpin lembaga tink tank China tersebut bersar kemungkinan perang akan pecah di laut yang membentang dari China sampai ke Indonesia tersebut.
Pandangan tersebut dilihat dari banyaknya tentara AS yang mencapai 375.000 prajurit telah bersiaga dan tidak menutup kemungkinan tembakan yang tak disengaja memicu pecah perang.
• Sedang Hamil Besar, Tiba-Tiba Vanessa Angel Curhat Soal Rumput Tetangga Tak Selalu Hijau
• Nekat Ikut Memandikan Jenazah Ibu Mertua yang Positif Corona, Ibu Hamil Tertular Covid-19
• Nasib Rohingya Tinggal Sementara di Bekas Gedung Imigrasi Lhokseumawe, Seperti Terkatung-katung
"Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar," ucapnya.
Dan yang terbaru adalah medan pertempuran kedua cermin kekuatan militer dunia itu akan terjadi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Dua pejabat dari kedua negara bahkan secara terang-terangan memperebutkan perhatian negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia.
Silang pendapat ini muncul di saat persaingan strategis antara Amerika Serikat dan China di kawasan ini kian meningkat.
Dilansir dari South China Morning Post, Duta Besar China untuk Singapura Hong Xiaoyong menyampaikan serangan terbaru dengan menuduh Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah memicu ketegangan dengan menyebut China sebagai ancaman.
Dia membuat pernyataan di The Straits Times sebagai tanggapan atas opini yang ditulis oleh Esper di koran Singapura tersebut pada minggu lalu.
• Penjualan Obat Keras dan Obat Disfungsi Ereksi Secara Online Dilarang, BPOM Siap Beri Sanksi Tegas
• Duterte Sebut Ulah China di Laut China Selatan Tingkatkan Rasa Tidak Aman di Asia Tenggara
Dimana Esper telah menyerukan hubungan keamanan yang lebih dekat dengan sekutu regional di Asia Tenggara di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan Partai Komunis China.
Menurut Hong, ini adalah upaya lain untuk menjual strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat setelah tawaran pendahulunya pada dialog di Shangri-La tahun lalu.
Dia merujuk pada KTT keamanan regional tahunan di Singapura, yang dibatalkan tahun ini karena pandemi Covid-19.